Jakarta (ANTARA) - Atlet panjat tebing Indonesia putri Amanda Narda Mutia mengatakan, ia terlalu excited atau senang sehingga gagal di babak small final melawan rekan senegaranya Rajiah Sallsabillah di IFSC Asian Qualifier Jakarta 2023.
“Jujur ini pengalaman pertama ikut kualifikasi olimpiade jadi seperti ‘too much excited’ lah. Jadi pelajaran buat ke depannya. Lebih dikontrol lagi, lebih tenang,” kata Amanda ketika ditemui seusai pertandingan di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu.
Pada babak empat besar, ia tercatat fall atau jatuh atas wakil China Deng Lijuan sehingga maju ke babak small final. Sayangnya, pada babak small final, ia juga tercatat fall ketika melawan Rajiah.
“Yang pertama tanganku terlepas, yang kedua mukulnya tidak pas,” kata atlet berusia 19 tahun itu.
Oleh karena itu, ia merasa belum puas dengan performanya di pertandingan kualifikasi untuk memperebutkan tiket Olimpiade Paris 2024 tersebut. Hasil pada pertandingan kali ini juga belum memenuhi ambisinya yang menargetkan podium.
“Tidak terlalu puas, tapi sedikit bisa mengeluarkan apa yang sudah dilatih. Untuk pelajaran saja lah,” ujarnya.
Amanda maju ke babak final speed women setelah meraih peringkat empat di kualifikasi dengan catatan waktu 7,06 detik dan 7,29 detik. Pada 16 besar final, ia berhadapan dengan atlet panjat tebing Kazakhstan Assel Marlenova dan menang dengan mudah karena pesaingnya tercatat fall.
Sementara itu, wakil Indonesia yang berhasil merebut tiket Olimpiade Paris 2024 adalah dari nomor speed men, yaitu Rahmad Adi Mulyono. Sedangkan speed women harus berpuas diri dengan capaian perunggu yang diraih oleh Rajiah Sallsabillah.