Gempa bumi dangkal M5,4 guncang barat laut Pulau Karatung

id BMKG ,Pulau Karatung ,Gempa dangkal ,Lempeng Cotabato

Gempa bumi dangkal M5,4 guncang barat laut Pulau Karatung

Peta pusat gempa dengan kekuatan magnitudo 5,4 di wilayah barat laut Pulau Karatung, Sulawesi Utara, Kamis (7/12/2023). (ANTARA/HO-BMKG)

Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa bumi dangkal dengan magnitudo 5,4 mengguncang wilayah barat laut Pulau Karatung, Sulawesi Utara pada kedalaman 26 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat deformasi batuan dalam slab lempeng cotabato (intra-slab) yang tersubduksi ke bawah Mindanao," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Kamis.

Ia mengemukakan gempa yang terjadi pada Kamis, pukul 20.09.44 WIB itu terletak pada koordinat 5,77 Lintang Utara dan 125,55 Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 203 Km Barat Laut Pulau Karatung, Sulawesi Utara.

Ia mengatakan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar naik (oblique thrust fault).

Ia mengemukakan berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Kepulauan Marore, Kepulauan Sangihe, Miangas, Kepulauan Talauddengan, Kendahe skala intensitas III MMI (modified mercally intensity), artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.

Daryono mengatakan hingga pukul 20.55 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," katanya.

Ia mengimbau masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Baca juga: BMKG menerbitkan peringatan dini gelombang laut tinggi di 32 perairan Indonesia
Baca juga: Pada Kamis, Jakarta alami hujan ringan siang hari


"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.

Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.