Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengimbau seluruh pelaku usaha waralaba untuk wajib memiliki surat tanda pendaftaran waralaba (STPW). Direktur Bina Usaha Pelaku Distribusi Kemendag Septo Soepriyatno mengatakan bahwa usaha tersebut tidak dapat disebut waralaba (franchise) apabila pelaku bisnis tidak memiliki STPW.
Menurut Septo, penyebutan perusahaan sebagai waralaba telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2007 tentang Waralaba dan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Waralaba.
"Perusahaan waralaba wajib memiliki STWP. Jika tidak ada STWP, perusahaan tersebut bukan merupakan waralaba," ujar Septo melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2007 Pasal 10 ayat (1) menyebutkan bahwa pemberi waralaba wajib mendaftarkan prospektus penawaran waralaba sebelum membuat perjanjian waralaba dengan penerima waralaba.
Sementara itu, Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 71 Tahun 2019 Pasal 10 menyebutkan bahwa pemberi waralaba, pemberi waralaba lanjutan, penerima waralaba, dan penerima waralaba lanjutan wajib memiliki STPW. Permendag 71 Tahun 2019 Pasal 3 menyebutkan bahwa orang perseorangan atau badan usaha dilarang menggunakan istilah dan/atau nama waralaba untuk nama dan/atau kegiatan usahanya, apabila tidak memenuhi kriteria waralaba.
Septo menyebutkan kriteria waralaba, antara lain, memiliki ciri khas usaha, terbukti sudah memberikan keuntungan, memiliki standar atas pelayanan dan barang dan/atau jasa yang ditawarkan yang dibuat secara tertulis, mudah diajarkan dan diaplikasikan, adanya dukungan yang berkesinambungan, dan hak kekayaan intelektual (HKI) yang telah terdaftar.
Baca juga: Magetan Jateng meraih Penghargaan Daerah Tertib Ukur dari Kemendag
Baca juga: Kemendag mendorong kreasi platfoarm perdagangan digital tumbuh
Apabila orang perseorangan atau badan usaha yang melanggar ketentuan dalam Permendag 71 Tahun 2019 Pasal 3, kata dia, akan dikenai sanksi administratif berupa rekomendasi pencabutan izin usaha dan/atau izin operasional/komersial kepada pejabat penerbit sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Hal ini diatur dalam Permendag 71 Tahun 2019 Pasal 32.
"Untuk itu, penyebutan usaha waralaba harus memenuhi ketentuan tersebut dan tidak dapat digunakan untuk perusahaan-perusahaan yang tidak memiliki STPW," kata Septo.
Berita Terkait
Kemendag ajak lebih banyak eksportir rambah pasar Arab
Kamis, 28 November 2024 20:01
Kementerian P2MI, Kemendag mendorong kerja sama promosi pasar untuk PMI
Rabu, 27 November 2024 5:06
Indonesia-Jepang menargetkan implementasi IJEPA berlaku di 2025
Jumat, 15 November 2024 19:44
Kejagung: Tidak ada politisasi penetapan tersangka Tom Lembong
Rabu, 30 Oktober 2024 16:45
Tom Lembong langsung ditahan di Rutan Salemba
Rabu, 30 Oktober 2024 9:39
Perkembangan aset kripto optimalkan penerimaan negara
Sabtu, 26 Oktober 2024 18:59
Budi Santoso jadi menteri sebab pahami persoalan di Kemendag
Selasa, 22 Oktober 2024 5:56
Indonesia-Korsel catat kerja sama bisnis Rp4,64 triliun
Senin, 14 Oktober 2024 17:24