Mataram (ANTARA) - Penanganan kasus dugaan penipuan investasi bodong Future E-Comerce (FEC) yang menimbulkan banyak korban dari kalangan masyarakat menjadi "pekerjaan rumah" (PR) Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat pada Tahun 2024.
"Iya, jadi untuk kasus FEC ini, sampai dengan saat ini kami masih melakukan penyidikan," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda NTB Kombes Pol. Nasrun Pasaribu di Mataram, Kamis.
Penguatan alat bukti dari keterangan korban maupun ahli masih diupayakan penyidik untuk segera rampung. Upaya tersebut, jelas dia, untuk mengungkap peran tersangka yang akan bertanggung jawab dari kasus penipuan dengan modus investasi tersebut. Polda NTB melalui Subdit II Bidang Perbankan Reskrimsus melakukan penyidikan berdasarkan adanya 13 laporan aduan dari warga yang mengaku sebagai korban.
Dalam menelusuri perbuatan melawan hukum di kasus ini penyidik melibatkan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk merekonstruksi transaksi keuangan perbankan.
Baca juga: Polda NTB pastikan belum ada tersangka di kasus investasi bodong FEC
Baca juga: Polisi tak bisa terapkan pidana terhadap member FEC
Kepolisian juga meminta keterangan ahli pidana. Tujuannya, untuk melihat hubungan hukum dalam laporan aduan yang mengarah pada dugaan pidana penipuan dan penggelapan tersebut.
Berita Terkait
Polda NTB pastikan belum ada tersangka di kasus investasi bodong FEC
Kamis, 19 Oktober 2023 12:38
Polisi melibatkan PPATK tangani kasus investasi Bodong FEC di NTB
Senin, 18 September 2023 15:11
Bupati Lombok Tengah mendukung aparat ungkap kasus Feature E-commerce
Jumat, 8 September 2023 14:18
Penyidik kepolisian belum kembalikan berkas perkara Agus
Senin, 16 Desember 2024 19:28
Kajati NTB: Rekonstruksi kasus Agus untuk sempurnakan alat bukti
Senin, 16 Desember 2024 18:46
Kajati NTB tak persoalkan Agus Buntung gunakan almamater saat rekonstruksi
Senin, 16 Desember 2024 18:39
Polda NTB diminta terapkan UU TPKS dalam kasus Agus Buntung
Kamis, 12 Desember 2024 8:53
Polda NTB gelar rekonstruksi kasus pelecehan tersangka tunadaksa Agus
Rabu, 11 Desember 2024 15:47