RTS Penerima Raskin di Mataram Bertambah

id RASKIN NTB

Jika pada tahun-tahun sebelumnya RTS beras miskin (Raskin) sebanyak 28.533 RTS, tahun 2017 naik menjadi 31.120 RTS

Mataram (Antara NTB)- Sekretaris Daerah Kota Mataram H Effendi Eko Saswito menyebutkan penerima beras miskin di Mataram tahun 2017 bertambah sebanyak 2.587 rumah tangga sasaran (RTS) dari tahun 2016.

"Jika pada tahun-tahun sebelumnya RTS beras miskin (Raskin) sebanyak 28.533 RTS, tahun 2017 naik menjadi 31.120 RTS," katanya kepada wartawan di Mataram, Jumat.

Data itu, katanya, merupakan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015, yang disampaikan secara terbuka saat rapat persiapan pelaksanaan program reformasi penyaluran beras miskin dengan menggunakan "Voucher Elektronik" (e-Voucher) di Jakarta beberapa hari lalu.

Ia mengatakan program e-Voucher yang akan dilaksanakan 2017 diujicobakan pada 44 daerah, yakni 34 daerah di Pulau Jawa dan 10 daerah di luar Pulau Jawa dan Kota Mataram menjadi satu dari 10 daerah di luar Pulau Jawa.

Dalam menentukan RTS, BPS melakukan survei terhadap tingkat pendapatan masyarakat mulai dari yang terendah hingga tertinggi dengan 18 indikator kemiskinan yang dimiliki.

"Sebanyak 31.120 RTS sasaran itu merupakan 25 persen penduduk dengan pendapatan paling rendah dari bawah," katanya.

Terkait dengan data sasaran tersebut, mantan Asisten II Setda Kota Mataram meminta agar sebelum data tersebut ditetapkan sebaiknya dilakukan verifikasi kembali.

Tujuannya untuk mengetahui apakan RTS yang terakomodasi dalam data tersebut masih layak, tidak pindah atau meninggal.

"Verifikasi harus tetap kita lakukan untuk mengecek keberadaan RTS yang telah ditetapkan BPS, siapa tahu ada yang sudah pindah atau meninggal, sehingga kami bisa segera melakukan pergantian sebelum progaram e-Voucher dilaksanakan," katanya.

Program e-Voucher bertujuan agar penyaluran bantuan beras subsidi tersebut lebih baik dan tepat sasaran.

Dengan e-Voucher, setiap RTS tidak lagi mendapatkan beras melainkan mendapatkan uang senilai Rp110 ribu dalam bentuk voucher yang akan diisi secara otomatis oleh pemerintah setiap bulan dan uang itu hanya dapat dicairkan untuk membeli beras.

"RTS tidak lagi mengambil beras pada satu titik, tetapi mereka bisa membeli di manapun, jenis apapun dan membayar menggunakan voucher tersebut, kalau voucher tersisa bisa menjadi tabungan bulan selanjutnya," katanya. (*)

Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.