Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mengajukan anggaran Rp60 miliar untuk membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Ampenan, guna mengurangi volume pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Kebon Kongok, Kabupaten Lombok Barat.
"Usulan bantuan pembangunan TPST tersebut sesuai dengan konsep desain perencanaan yang sudah kami buat. Harapannya, tahun 2024 ini usulkan itu bisa direalisasikan," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Rabu.
Baca juga: Pembangunan TPST Ampenan Mataram disetujui pemerintah pusat
Menurutnya, bantuan pembangunan TPST Ampenan tersebut diusulkan ke pemerintah pusat melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) NTB.
Besarnya dana yang dibutuhkan untuk membangun TPST Ampenan itu, kata dia, karena lahan yang disiapkan juga lebih luas dibandingkan lahan TPST Sandubaya yang saat ini sedang dibangun dengan luas 5.300 meter persegi.
"Sementara lahan TPST Ampenan yang kami siapkan sekitar satu hektare, sehingga kapasitasnya juga lebih besar," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram menyiapkan DED pembangunan TPST Ampenan
Di samping itu dengan anggaran Rp60 miliar tersebut, lanjutnya, selain untuk pembangunan fisik TPST, juga untuk pengadaan fasilitas pendukung termasuk alat berat seperti pres sampah anorganik, kendaraan, alat pengolah sampah plastik menjadi batako, dan peralatan pendukung lainnya.
"Sistem pembangunannya nanti sama dengan TPST Sandubaya, kami hanya siapkan lahan dan semua proses ada di pemerintah pusat. Kami terima barang jadi," katanya.
Sementara menyinggung tentang progres pembangunan TPST Sandubaya yang dimulai 2 Oktober 2023, kata dia, sejauh ini sudah mencapai sekitar 30-40 persen dan ditargetkan rampung pada Mei 2024.
"Setelah TPST Sandubaya serah terima dari pemerintah diharapkan mampu menjawab persoalan sampah di Kota Mataram dan harapan kami bisa lanjut ke TPST Ampenan," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram menyiapkan konsep TPST Ampenan
Menurutnya, keberadaan dua TPST di Kota Mataram saat ini menjadi kebutuhan mendesak karena rencananya pada Agustus 2024, TPA Regional Kebon Kongok akan ditutup.
"Karena itu TPST ini harus segera kami siapkan. Jika tidak, kemana kami akan buang sampah," katanya.
Sebelumnya Sekretaris DLH Kota Mataram Irwansyah mengatakan dengan satu hektare luas lahan yang disiapkan untuk TPST Ampenan itu, maka konsep TPST Ampenan akan berbeda dengan TPST Sandubaya.
Kalau TPST Sandubaya difokuskan untuk pengolahan sampah dengan budidaya maggot dan pengolahan sampah plastik menjadi batako.
"Sedangkan di TPST Ampenan, kami rencanakan untuk pengolahan sampah dari limbah kayu atau ranting pohon menjadi pelet pengganti batu bara. Jadi bisa dimanfaatkan oleh PLN juga," katanya.
Irwansyah menambahkan jika Kota Mataram memiliki dua TPST maka pihaknya optimistis ke depan Kota Mataram hanya akan membuang residu ke TPA regional.
Baca juga: Pemkot Mataram pindahkan operasional TPS Ampenan
Anggaran TPST Ampenan Mataram diusulkan Rp60 miliar
TPST Ampenan