Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah menyiapkan konsep pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Ampenan untuk mengurangi pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Kebon Kongok, Kabupaten Lombok Barat.
"Setelah pembangunan TPST modern Sandubaya terealisasi, kini kita siapkan untuk pembangunan TPST Ampenan untuk mengakomodasi tiga wilayah bagian barat," kata Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Irwansyah di Mataram, Senin.
Hal itu disampaikan di sela kegiatan peletakan batu pertama pembangunan TPST Sandubaya oleh Wali Kota Mataram Mohan Rolisakan bersama Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Nusa Tenggara Barat (BPPW NTB) Ika Sri Rejeki, dan sejumlah jajaran terkait lainnya yang sumber anggaran dari pemerintah pusat sebesar Rp19,9 miliar lebih.
Menurutnya, jika TPST Sandubaya dihajatkan untuk mengakomodasi sampah tiga kecamatan bagian timur yakni Kecamatan Sandubaya, Cakranegara, dan Mataram, maka TPST Ampenan disiapkan untuk tiga kecamatan di bagian barat.
Tiga kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Ampenan, Sekarbela, dan Kecamatan Selaparang. Karenanya, untuk rencana pembangunan TPST Ampenan, Pemerintah Kota Mataram sudah siapkan lahan satu hektare di dekat pasar ikan Ampenan. "Untuk anggaran pembangunan fisik dan fasilitas pendukung, akan kita usulkan ke pemerintah pusat seperti TPST Sandubaya," katanya.
Irwansyah mengatakan, dengan satu hektare luas lahan yang disiapkan untuk TPST Ampenan itu, maka konsep TPST Ampenan akan berbeda dengan TPST Sandubaya. Kalau TPST Sandubaya memiliki lahan 5.300 meter persegi difokuskan untuk pengolahan sampah dengan budidaya maggot dan pengolahan sampah plastik menjadi batako.
"Kalau di TPST Ampenan, kita rencanakan untuk pengolahan sampah dari limbah kayu atau ranting pohon menjadi pelet pengganti batu bara. Jadi bisa dimanfaatkan oleh PLN juga," katanya.
Irwansyah mengatakan, jika Kota Mataram memiliki dua TPST maka pihaknya optimistis ke depan Kota Mataram hanya akan membuang residu ke TPA regional. Pasalnya, semua jenis sampah akan terpilah dan dikelola di TPST, baik itu sampah organik maupun anorganik. Untuk sampah organik yang dipilah dari rumah tangga, bisa langsung diolah menjadi pakan maggot, kompos, dan pupuk cair.
Baca juga: TPST modern senilai Rp19,9 miliar di Mataram mulai dibangun
Baca juga: TPST modern dilengkapi alat olah sampah plastik jadi batako
"Sedangkan sampah plastik, sudah disiapkan bank sampah dan bisa diolah menjadi batako. Jadi sisa-sia sampah yang tidak bisa diolah saja yang kita buang ke TPA regional," katanya.
Dengan demikian, Pemerintah Kota Mataram bisa berkontribusi untuk memperpanjang usia TPA regional yang saat ini sudah membuka lahan baru seluas 5 hektare dengan target penggunaan sekitar 2-3 tahun. "Selain itu, melalui TPST kita dapat hemat biaya untuk kompensasi jasa pelayanan (KJP) sebesar Rp2,8 miliar per tahun," katanya.
Berita Terkait
Pemkot Mataram revisi usulan anggaran TPST Kebon Talo jadi Rp100 miliar
Jumat, 9 Agustus 2024 16:45
Anggaran TPST Ampenan Mataram diusulkan Rp60 miliar
Rabu, 3 Januari 2024 18:16
Pembangunan TPST Ampenan Mataram disetujui pemerintah pusat
Senin, 18 Desember 2023 18:49
Pemkot Mataram menyiapkan DED pembangunan TPST Ampenan
Selasa, 14 November 2023 23:40
Pemkot Mataram pindahkan operasional TPS Ampenan
Rabu, 13 Januari 2021 16:50
TPST Modern Mataram jadi percontohan pengelolaan sampah
Jumat, 22 November 2024 14:50
TPST modern Mataram kurangi sampah ke TPA hingga 38 ton/hari
Jumat, 22 November 2024 14:33
DLH tampung sampah di TPS Sandubaya Mataram dampak kebakaran TPA
Senin, 28 Oktober 2024 14:39