Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan rencana pembangunan Tempat pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kebon Talo Ampenan, Kota Mataram, ditunda hingga batas waktu yang belum dipastikan.
"Ya, hari ini kami terima kabar bahwa anggaran pembangunan TPST Kebon Talo, tidak ada lagi. Entah dibatalkan, atau ditunda," kata Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Mataram, Jumat.
Informasi itu diterima dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menyatakan di sistem anggaran untuk rencana pembangunan TPST Kebon Talo sudah tidak ada lagi.
Padahal sampai awal tahun, kata Wali Kota, anggaran pembangunan TPST Kebon Talo sebesar Rp96 miliar sudah disetujui pemerintah dan kegiatan tender akan dilaksanakan tahun 2025.
Baca juga: Pembangunan TPST Kebon Talo Mataram tunggu Kementerian PUPR
Atas dasar itu, Pemerintah Kota Mataram masih membangun komunikasi dengan berbagai pihak termasuk pemerintah provinsi dengan harapan TPST Kebon Talo bisa segera terealisasi.
"Namun, apa boleh dikata, kami sudah berusaha maksimal dan ternyata anggarannya tidak ada masuk tahun ini. Semoga usulan kami bisa dipertimbangkan tahun depan lagi," katanya.
Kota Mataram sanggat membutuhkan keberadaan TPST tersebut untuk penanganan sampah dalam jangka panjang.
Dalam konsepnya TPST Kebon Talo direncanakan berkapasitas 120 ton akan dibangun di atas lahan seluas satu hektare lebih menggunakan teknologi insinerator atau sistem pembakaran ramah lingkungan.
Teknologi insinerator merupakan salah satu alat pemusnah sampah yang dilakukan melalui pembakaran pada suhu tinggi.
Baca juga: Bantuan pembangunan TPST Kebon Talo Mataram bertambah menjadi Rp26 miliar
Dengan teknologi insinerator yang akan diterapkan ini dapat mengubah panas dari hasil pembakaran yang sudah di rubah menjadi uap air dimanfaatkan untuk dikonversikan ke tenaga listrik.
Dengan demikian, hasil pengolahan sampah di TPST modern Sandubaya dengan TPST Kebon Talo nantinya akan berbeda.
Kalau TPST Sandubaya hasil pengolahan sampah berbentuk padat seperti pakan maggot, dan batako, kalau di TPST Kebon Talo berupa uap cair atau listrik.
"Karena itulah, kami sangat berharap usulan pembangunan TPST Kebon Talo bisa direalisasikan. Jika tidak tahun ini, mungkin tahun depan," katanya.
Baca juga: TPST Kebon Talo Mataram siap olah kotoran hewan jadi biogas
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi NTB Yanuar Seto Nugroho mengatakan penundaan pembangunan TPST Kebon Talo disebabkan adanya efisiensi pemerintah.
"Harusnya tahun ini sudah mulai tender, tapi ternyata ditunda," katanya.
Sedangkan untuk tahun depan, pihaknya belum tahu dan itu tergantung bagaimana Pemerintah Kota Mataram bisa mendorong pemerintah pusat agar dapat kembali mengalokasikan anggaran untuk TPST tersebut.*
Baca juga: Mataram dapat bantuan Rp17 miliar untuk TPST Kebon Talo
Baca juga: Kementerian PUPR survei lokasi pembangunan TPST Mataram
Baca juga: Mataram dapat bantuan Rp15 miliar bangun TPST Kebon Talo