Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapatkan bantuan anggaran sebesar Rp17 miliar untuk pembangunan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Kebon Talo, Ampenan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Senin, mengatakan anggaran tersebut sudah ditransfer melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW ) NTB.
"Semua proses dan tahapan pembangunan akan dilakukan oleh pihak BPPW NTB," katanya.
Setelah anggaran ditransfer, katanya, BPPW NTB akan melakukan tender dini, sehingga tahun depan kegiatan fisik bisa mulai untuk tahap pertama.
"Anggaran Rp17 miliar ini merupakan bantuan tahap pertama dari total usulan anggaran Rp96 miliar. Sisanya, kami dijanjikan tahun depan," katanya.
Kepastian alokasi bantuan anggaran Rp17 miliar untuk pembangunan TPST Kebon Talo itu, setelah adanya kunjungan sekaligus survei lokasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada Rabu (25/9) ke TPST Kebon Talo, Ampenan.
Denny mengatakan dalam konsepnya TPST Kebon Talo ini direncanakan mengakomodasi sampah dari dua kecamatan, yakni Kecamatan Ampenan dan Selaparang.
Dalam konsepnya TPST Kebon Talo berkapasitas 120 ton yang akan dibangun di atas lahan seluas satu hektare lebih itu, menggunakan teknologi insinerator atau sistem pembakaran ramah lingkungan.
Teknologi insinerator merupakan salah satu alat pemusnah sampah yang dilakukan melalui pembakaran pada suhu tinggi.
Baca juga: Kementerian PUPR survei lokasi pembangunan TPST Mataram
Baca juga: TPST Mataram jadi lokasi "workshop" sanitasi lima provinsi
Dengan teknologi insinerator yang akan diterapkan ini dapat mengubah panas dari hasil pembakaran yang sudah diubah menjadi uap air dimanfaatkan untuk tenaga listrik. Dengan demikian, hasil pengolahan sampah di TPST modern Sandubaya dengan TPST Kebon Talo nantinya akan berbeda.
"Kalau TPST Sandubaya hasil pengolahan sampah berbentuk padat, seperti pakan maggot dan batako, sedangkan di TPST Kebon Talo berupa uap cair atau listrik," katanya.
Berita Terkait
Volume sampah Mataram naik sampai 2 ton per hari pada musim hujan
Senin, 11 November 2024 17:10
DLH ingatkan warga Mataram tidak buang sampah ke saluran air
Jumat, 8 November 2024 15:04
Kantor ramah lingkungan diterapkan di Lombok Tengah
Selasa, 5 November 2024 13:29
Pemangkasan pohon di Mataram untuk antisipasi cuaca ekstrem
Selasa, 5 November 2024 13:25
JRC optimalkan pengelolaan sampah di tingkat kawasan
Rabu, 30 Oktober 2024 21:03
DLH tampung sampah di TPS Sandubaya Mataram dampak kebakaran TPA
Senin, 28 Oktober 2024 14:39
DLH Mataram siap olah maggot menjadi pakan ikan air tawar
Sabtu, 19 Oktober 2024 17:13
DLH tekan volume sampah ke TPA Mataram hingga 60 ton per hari
Kamis, 17 Oktober 2024 15:56