Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat segera menyiapkan desain rekayasa detail pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Ampenan guna mengurangi sampah yang terbuang ke tempat pembuangan akhir melalui pendekatan teknologi.
Asisten Bidang Administrasi Pembangunan dan Perekonomian Setda Kota Mataram Miftahurrahman di Mataram, Selasa, mengatakan untuk pembuatan desain tersebut telah disiapkan anggaran Rp300 juta melalui APBD perubahan 2023.
"Alokasi anggaran untuk DED (Detail Engineering Design) itu sebagai bentuk keseriusan Pemerintah Kota Mataram menyiapkan fasilitas pengolahan sampah terpadu di kota ini," katanya.
Pemerintah Kota Mataram juga sudah memiliki lahan sekitar satu hektare untuk lokasi pembangunan TPST modern di Ampenan seperti halnya TPST modern Sandubaya yang saat ini sedang dikerjakan.
Oleh karena itu, desain itu sebagai acuan dasar Pemerintah Kota Mataram mengusulkan anggaran ke pemerintah pusat untuk pembuatan TPST modern tahap dua setelah TPST modern Sandubaya.
Pembangunan TPST Sandubaya yang ditargetkan rampung pada Mei 2024 dengan anggaran sekitar Rp19,9 miliar dari pemerintah pusat, mampu mengolah sampah berasal dari tiga kecamatan di Kota Mataram, yakni Sandubaya, Cakranegara, dan Mataram.
TPST Ampenan diperuntukkan pengolahan sampah berasal dari tiga kecamatan lainnya, yakni Selaparang, Ampenan, dan Sekarbela.
"Rencana pembangunan TPST ini bagian dari upaya kita untuk menyelesaikan masalah sampah sehingga sampah yang dibuang ke TPA hanya residu yang sudah tidak bisa dimanfaatkan kembali," katanya.
Menurut dia, penanganan sampah dengan sistem konvensional yang diterapkan saat ini, yakni angkut, kumpul, buang, dan ditimbun di TPA berisiko pada kebutuhan lahan yang terus bertambah.
"Belum lagi biaya operasional. Tapi dengan adanya TPST, sampah bisa dikelola maksimal menjadi barang bernilai ekonomi," katanya.
Terkait dengan itu, Pemerintah Kota Mataram berharap, usulan bantuan untuk pembangunan TPST Ampenan tahun depan bisa terealisasi.
"Kalau tidak bisa Tahun 2024, harapannya 2025 bisa terbangun sambil melihat dan evaluasi TPST Sandubaya beroperasi," katanya.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Irwansyah sebelumnya mengatakan dengan satu hektare luas lahan yang disiapkan untuk TPST Ampenan itu, maka konsep TPST Ampenan akan berbeda dengan TPST Sandubaya.
TPST Sandubaya memiliki lahan 5.300 meter persegi difokuskan untuk pengolahan sampah dengan budi daya maggot dan pengolahan sampah plastik menjadi batako.
"Maka di TPST Ampenan kita rencanakan untuk pengolahan sampah dari limbah kayu atau ranting pohon menjadi pelet pengganti batu bara. Jadi bisa dimanfaatkan oleh PLN juga," katanya.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56