Dua Pekerja BWS Tersesat di Gunung Rinjani

id Gunung Rinjani

Dua Pekerja BWS Tersesat di Gunung Rinjani

Tim Rescue Basarnas Kantor SAR Mataram melakukan persiapan upaya pencarian. (ist)

"Kami baru dapat laporan pada Jumat sekitar pukul 17.45 WITA"
Mataram (Antara NTB) - Badan "Search and Rescue" Nasional Kantor SAR Mataram menerima laporan dari masyarakat bahwa dua orang pekerja Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I tersesat di Gunung Rinjani, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.

"Kami baru dapat laporan pada Jumat sekitar pukul 17.45 WITA" kata Kepala Kantor SAR Mataram Nanang Sigit PH, melalui Humas Kantor SAR Mataram Putu Cakra Ningrat, di Mataram, Jumat malam.

Basarnas Kantor SAR Mataram menerima laporan dari Zainal, warga Kelurahan Babakan, Kota Mataram, bahwa dua rekannya tersesat di Gunung Rinjani, atas nama Mustakim (33), dan Muhri (37).

Keduannya merupakan warga Kelurahan Babakan dan Kelurahan Punia, Kota Mataram.

Dari keterangan Zainal, kata Cakra, kedua warga Kota Mataram itu mendaki melalui jalur Benang Stokel, Kabupaten Lombok Tengah, menuju pelawangan Benang Stokel Gunung Rinjani, pada Selasa (24/01).

Keduanya melakukan pendakian dalam rangka kegiatan pemasangan kamera pemantau milik BWS Nusa Tenggara I, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Kemudian, pada Jumat (3/2) pagi, keduanya hendak turun melalui jalur yang sama tetapi diduga salah jalan dan tersesat.

Menyadari dirinya tersesat, lanjut Cakra, kedua pekerja itu langsung menghubungi pihak keluarga untuk meminta bantuan ke Basarnas.

"Korban terakhir kali berkomunikasi dengan keluarganya pada Jumat pukul 11.30 Wita, dan korban mengaku kehabisan logistik. Sampai saat ini korban belum bisa dihubungi kembali," ujarnya.

Menindaklanjuti laporan tersebut, kata dia, Kantor SAR Mataram melalui Kasubsi Operasi Lalu Wahyu Efendi, memerintahkan satu tim penyelamat untuk melakukan pencarian.

Pencarian dilakukan dengan menyisiri jalur pendakian Benang Stokel atau jalur yang dilalui korban sebelumnya.

Cakra menambahkan, dalam operasi pencarian, tim penyelamat dilengkapi dengan peralatan "mountaineering" dan peralatan navigasi darat untuk memudahkan dalam akses pencarian.

"Sampai malam ini tim penyelamat belum dapat menjangkau lokasi korban," ujarnya. (*)