Jakarta (ANTARA) - Mobil listrik pertama Chery yang baru saja resmi diluncurkan, Omoda E5, dibanderol sama dengan mobil non-listriknya Omoda 5 GT. Pada peluncuran Omoda E5 di Jakarta, Senin (5/2) malam, PT Chery Sales Indonesia (CSI) mengumumkan harga compact SUV listrik tersebut Rp498,8 juta (on the road/OTR Jakarta) dan Rp488,8 juta (OTR Jakarta) untuk seribu pembeli pertama.
Sementara Omoda 5 varian tertinggi yakni GT All Wheel Drive (AWD) juga dilego Rp488,8 juta (OTR Jakarta). PT CSI menjelaskan, meski harganya terpaut sama, keduanya tidak akan berebut pasar serupa, mengingat Omoda E5 dan Omoda 5 GT memiliki segmen yang jauh berbeda.
“Menurut kami, pelanggan yang akan memilih mobil listrik sebenarnya berbeda dengan pelanggan yang akan mencoba penggerak semua roda (AWD), karena penggerak AWD lebih pada kapasitas yang lebih tinggi, yakni untuk off-road,” ujar Assistant President Director PT CSI Zeng Shuo.
Zeng mengatakan penjualan Omoda 5 GT lebih banyak digandrungi pembeli dari luar pulau dengan kondisi medan yang lebih menantang, atau pun pelanggan yang hobi off-road. Sedangkan Omoda E5 merupakan mobil ramah lingkungan yang diperuntukkan mendukung mobilitas perkotaan.
PT CSI pun percaya diri keduanya akan laris manis di pasaran dengan segmennya masing-masing, meski dengan harga jual yang setara.
“Kami pikir banyak penjualan all-wheel drive kami di luar pulau umum, dan masih ada permintaan yang sangat tinggi untuk itu. Omoda E5 memberikan penawaran yang berbeda, untuk pelanggan yang ingin mencoba teknologi terdepan, ingin beralih ke energi ramah lingkungan,” Zeng menjelaskan.
Chery Omoda E5 dibekali dengan baterai berkapasitas 61 kWh, dan memiliki jarak tempuh 430 km, menurut metode standar WLTC (Worldwide harmonized Light Vehicles Test Procedure). Sementara bila diukur menggunakan standar NEDC (New European Driving Cycle) Omoda E5 mampu menempuh jarak hingga 505 km.
Baterai Omoda E5 diklaim tahan tusukan benda tajam dan lebih stabil saat berada di tengah suhu panas, hal ini berkat amunisi baterai kendaraan yang menggunakan Lithium Ferro Phosphate (LFP) berteknologi Blade Battery.
Baca juga: Menko Perekonomian Airlangga target 200.000 mobil listrik terjual tiap tahun
Baca juga: Tingkatkan Jumlah SPKLU, PLN penuhi kebutuhan pengguna kendaraan listrik di Indonesia
Jika terkena guncangan, tekanan berat, atau dilempar dari ketinggian, baterai LFP tidak berpotensi meledak atau terbakar, seperti baterai berbasis nikel (nickel manganese cobalt/NMC).
Omoda E5 juga diklaim telah lulus dari beberapa uji keamanan baterai seperti extrusion tes atau (uji ekstrusi), puncture test (uji tusukan), scraping test (uji gesekan bawah), hingga wading test (uji mengarungi air).