WARTAWAN NTB IKUTI PELATIHAN HIV / AIDS

id

        Mataram, 15/6 (ANTARA) - Sebanyak 19 wartawan dari berbagai media massa baik cetak maupun elektronika di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), dijadwalkan akan mengikuti pelatihan tentang HIV/AIDS guna meningkatkan pengetahuan mereka sehingga bisa menyampaikan informasi ke masyarakat secara benar dan proporsional.
        "Pelatihan tentang HIV/AIDS bagi wartawan tersebut akan dilaksanakan pada 17-18 Juni mendatang," kata Ketua Panitia Penyelenggara Pelatihan,  dr Ida Bagus Jelantik, di Mataram, Senin.
        Jumlah kasus HIV di NTB tahun tahun 2001 hingga April 2009 sebanyak 153 orang,  sementara AIDS tercatat 89 kasus tersebar di berbagai kabupaten dan kota se-NTB.
        Berbagai upaya telah dilakukan untuk menanggulangi HIV/AIDS dengan melibatkan semua pihak  termasuk  peran media massa dalam  memberitakan dan sosialisasi.
        Ida Bagus Jelantik yang juga Kabid Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi NTB itu mengatakan, selama ini berita tentang hIV/AISD di media massa selalu dibumbui dengan moral dan agama  sehingga yang muncul hanya mitos (anggapan yang salah) tentang HIV/AIDS sedangkan fakta medis HIV/AIDS luput dari pemahaman masyarakat.
        Akibatnya, peranan media  massa dalam meningkatkan kepedulian masyarakat untuk melindungi diri sangat kecil. Disisi lain media massa pun menjadi 'egen' yang 'membutakan' masyarakat terhadap realita sosial terkait epidemi HIV/AISD.
        Padahal media massa memegang peranan sangat penting  dalam mendorong masyarakat untuk mencegah penularan HIV/AIDS dan media massa berada di garis terdepan dalam mendorong masyarakat peduli terhadap penanggulangan HIV/AISD.    
   "Untuk itu, pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan wartawan tentang masalah HIV/AIDS dan mendorong wartawan memberitakan HIV/AIDS yang komprehensif dengan mengedepankan fakta medis," katanya.
         Sebelumnya Fraksi Partai Golkar DPRD NTB minta penjelasan eksekutif terhadap semakin meningkatnya penderita HIV dan AIDS di daerah ini, karena masyarakat sangat ketakukan terhadap penyakit yang mematikan itu.
         "Kalau penyakit HIV dan AIDS tidak segera diatasi, maka lambat laun penyakit tersebut akan terus merambah bukan hanya masyarakat kota, tetapi juga di pedesaan," kata juru bicara Fraksi partai Golkar M. Amin di Mataram
   "Disinyalir yang ikut menambah jumlah penderita HIV/AIDS di daerah ini adalah para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang baru pulang dari luar negeri." katanya.(*)