PLN tambah 100 unit SPKLU di Jakarta

id Spklu,PLN,Emisi Gas, Kendaraan Listrik

PLN tambah 100 unit SPKLU di Jakarta

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menguji coba Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dalam lingkungan kementerian, Minggu (9/6/2024). ANTARA/Risky Syukur

Jakarta (ANTARA) - Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan menambah 100 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di wilayah Jakarta pada tahun 2024.

Hal tersebut disampaikan oleh General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Lasiran setelah bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meresmikan SPKLU di lingkungan kementerian pada Minggu.

"Rencana ke depan, khusus di Jakarta, kita akan menambah kurang lebih kira-kira tahun 2024 ini sekitar 100 titik (SPKLU) lagi," ucap Lasiran dalam peresmian SPKLU di KLHK, Jakarta pada Minggu.

Adapun SPKLU yang diresmikan hari ini adalah SPKLU ke-98 yang telah dibangun oleh PLN UID.

"Ya, jadi yang pertama ini kita meresmikan, SPLKU, dan ini adalah ke-98 titik yang ada di Jakarta. Jadi di sini ada terpasang dua, ada yang 22 dan 47 kilowatt (kW)," ucap Lasiran.

Lebih lanjut, Lasiran menyebut bahwa pembangunan SPKLU ditujukan untuk mengalihkan penggunaan BBM ke penggunaan daya listrik.

"Salah satu bentuk komitmen PLN UID Jaya itu mendukung instruktur peralihan mobil bensin ke mobil listrik," kata Lasiran.

Kemudian, lanjut dia, untuk mendukung penghematan energi dan pengurangan emisi.

Baca juga: PLN NTB bangga gelaran Mandalika EV II berjalan sukses
Baca juga: SPKLU PLN sukses layani arus mudik lebaran, penggunaan naik 5 kali lipat

"Yang kedua dari sisi penghematan, memang secara emisi sama-sama jarak 10 kilometer, pemakaiannya kira-kira 1 liter BBM, kalau mobil listrik 1,2 kilowatt hour (kWh) penghematannya itu sekitar 70 persen dan penurunan emisinya 50 persen," kata Lasiran.

Lebih jauh, 100 unit SPKLU yang akan dibangun tersebut menyasar titik-titik keramaian masyarakat dan sesuai kapasitas daya SPKLU.

"Lokasi yang tempat masyarakat banyak. Misalnya di mal, itu salah satu target kami. Di apartemen dan di tempat-tempat publik, tempat-tempat publik yang memang berkumpul masyarakat di situ. Misalnya parkir, tempat umum, tempat wisata Dan itu nanti 24 jam pelayanannya," kata Lasiran.