Jakarta (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta terus berkomitmen mendukung pembelajaran luar kelas peserta didik melalui fasilitasi wisata edukasi dengan transportasi kereta api.
Executive Vice President PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta Iwan Eka Putra mengatakan pengalaman berkereta api dapat menjadi wahana belajar yang baru dan menyenangkan bagi peserta didik sesuai dengan parameter Kurikulum Merdeka.
"Kegiatan tersebut dapat menjadi contoh para siswa-siswi lain untuk bertransportasi dengan kereta api sehingga pembelajaran pada usia dini menggunakan kereta api dapat memberi pengalaman yang berbeda dan edukasi yang baik bagi mereka," jelas Iwan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (12/6) malam.
Hal tersebut disampaikan Iwan menanggpi keberangkatan 993 orang peserta didik SD Kristen Penabur se-Jakarta untuk program karya wisata bertajuk "Spirit of Braveness" dari Stasiun Gambir ke Yogyakarta, Selasa (11/6).
Iwan menyatakan kesiapan PT KAI Daop 1 Jakarta bekerja sama dan mendukung institusi pendidikan dalam penyelenggaraan agenda sejenis, khususnya setelah KAI sukses memberangkatkan sebanyak 2.480 orang peserta didik Taman Kanak-Kanak Penabur beserta pendampingnya ke Bogor beberapa pekan lalu.
Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko menjelaskan keberangkatan 933 orang peserta tersebut berlangsung dalam empat gelombang, yaitu gelombang pertama berangkat pada 5–9 Juni, gelombang kedua pada 7–11 Juni, gelombang ketiga pada 9–13 Juni, dan gelombang terakhir pada 11–15 Juni.
Baca juga: KAI Daop 1 sediakan delapan kereta api tambahan
Baca juga: KAI mencatat penumpang naik 69 persen H-1 Hari Raya Waisak 2024
Para siswa yang berkesempatan belajar di sejumlah lokasi wisata di Yogyakarta itu diberangkatkan dari Stasiun Gambir dengan KA Taksaka Malam relasi Gambir–Yogyakarta. Sementara itu, Ketua BPK Penabur Jakarta Kenny Lim mengatakan bahwa program "Spirit of Braveness" selama lima hari yang diusung lembaganya bertujuan membina siswa yang tangguh, ahli, suka berbagi dengan masyarakat, dan mengimani Tuhan melalui interaksi langsung dengan dunia luar.
"Mengusung pembelajaran luar ruangan dan pengamatan secara langsung membentuk pribadi peserta didik menjadi tangguh serta disiplin lewat kearifan lokal," ucap Kenny.