Jasa Raharja NTB Bayar Santunan Rp32,41 Miliar

id Jasa Raharja NTB

Jasa Raharja NTB Bayar Santunan Rp32,41 Miliar

Kepala Cabang Jasa Raharja Cabang NTB M Zulham Pane. (ANTARANews NTB/Awaludin)

"Kami memberikan santunan terutama kepada keluarga korban meninggal dunia dalam waktu relatif cepat"

Mataram (ANTARANews NTB) - PT Jasa Raharja Nusa Tenggara Barat membayarkan santunan kepada korban kecelakaan lalu lintas di jalan raya sebesar Rp32,41 miliar selama tahun 2017.

Kepala Cabang Jasa Raharja Cabang NTB M Zulham Pane, di Mataram, Rabu, menyebutkan nilai santunan yang dibayarkan pada 2017 meningkat sebesar 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya tercatat Rp24,09 miliar.

"Peningkatan tersebut karena adanya aturan baru tentang kenaikan nilai santunan bagi korban kecelakaan di jalan raya sebesar 100 persen sejak Juni 2017. Tapi kalau jumlah korban tidak sebanyak pada 2016," katanya.

Ia merinci santunan yang disalurkan terdiri korban luka-luka senilai Rp11,16 miliar, cacat tetap Rp387 juta, biaya penguburan Rp16 juta, biaya pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) Rp348 juta, biaya mobil ambulans sebesar Rp11,63 juta. Sebagian besar santunan untuk korban meninggal dunia yang mencapai hampir Rp20 miliar.

Berbeda dengan kondisi pada 2016, santunan yang disalurkan untuk korban meninggal dunia, luka-luka, cacat tetap dan biaya penguburan, sedangkan biaya P3K dan untuk mobil ambulans tidak ada karena belum ada aturan.

"Kami memberikan santunan terutama kepada keluarga korban meninggal dunia dalam waktu relatif cepat, yakni satu setengah hari sejak menerima laporan dari kepolisian," ujarnya.

Menurut Zulham, berkurangnya korban meninggal dunia akibat kecelakaan di jalan raya sebagai dampak dari membaiknya infrastruktur jalan dihampir seluruh wilayah NTB.

Selain itu, tingkat kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas sudah relatif bagus terutama dalam menggunakan helm sebagai pelindung kepala untuk mencegah akibat fatal ketika terjadi benturan.

"Keberadaan petugas juga sudah mumpuni dalam memberikan pembinaan bagi masyarakat pengguna jalan raya," ucapnya.

Dalam rangka menekan angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya, pihaknya terus mengintensifkan sosialisasi keselamatan berlalu lintas bekerja sama dengan kepolisian dan pemerintah daerah.

Sasaran utama adalah para pelajar dan mahasiswa karena sebagian besar korban meninggal dunia di jalan raya dari kalangan usia produktif 18-45 tahun.

"Setiap tahun kami menyasar sekolah-sekolah dan kampus untuk menyosialisasikan tentang keselamatan berlalu lintas di jalan raya," kata Zulham. (*)