Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa pihaknya terus memasifkan gerakan pangan murah (GPM) di seluruh wilayah Indonesia demi membantu masyarakat dalam memperoleh pangan dengan harga wajar dan berkualitas.
"GPM ini merupakan salah satu strategi pemerintah dalam upaya untuk memberikan kemudahan masyarakat Indonesia memperoleh pangan pokok dengan harga wajar dan berkualitas, dan untuk mengendalikan inflasi," kata Arief dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Menurut Arief, melalui GPM di berbagai lokasi tanah air, pemerintah hadir menjadi lebih dekat dan masyarakat pun dapat memperoleh pangan dengan harga terbaik dan kualitasnya pun terjamin.
"Operasi pasar murah ini pun telah terbukti dapat menjadi salah satu instrumen pengendali inflasi yang cukup efektif,” ujarnya.
Arief menyebutkan, berdasarkan data Bapanas per 10 Juli 2024, total GPM sejak Januari telah mencapai 5.734 kali. Rinciannya pada Januari ada 517 kali di 14 provinsi dan 95 kabupaten/kota.
Kemudian, GPM pada Februari total ada 838 kali di 24 provinsi dan 170 kabupaten/kota. Pada Maret total 2.049 kali di 35 provinsi dan 339 kabupaten/kota. Pada April, ada 1.008 kali di 34 provinsi dan 352 kabupaten/kota.
Pada Mei, GPM sebanyak 443 kali di 20 provinsi dan 88 kabupaten/kota dan pada Juni ada 564 kali di 29 provinsi dan 167 kabupaten/kota.
"GPM di bulan ini (Juli) total sampai 10 Juli telah berhasil dilaksanakan di 127 lokasi," katanya.
Arief mengatakan, GPM akan terus dilanjutkan hingga akhir Juli pada 188 lokasi, sehingga total sementara GPM pada Juli mencapai 315 kali yang tersebar di 17 provinsi dan 101 kabupaten/kota. Jumlah itu akan dapat bertambah seiring kolaborasi Bapanas dengan pemerintah daerah yang terus bergulir.
Ia menuturkan bahwa capaian GPM di paruh pertama 2024 telah jauh melebihi tahun sebelumnya. Pasalnya, total GPM sampai Desember 2023 berada pada angka 1.591 lokasi.
"Ini membuktikan komitmen serius pemerintah untuk terus menyediakan pasokan pangan pokok yang sangat dibutuhkan masyarakat luas dengan operasi pasar murah," ujar Arief.
Lebih lanjut, Arief mengatakan bahwa aksesibilitas masyarakat terhadap pangan pokok dengan harga yang terjangkau dan berkualitas menjadi target pencapaian yang ingin diraih Badan Pangan Nasional.
Baca juga: Fokus pada petani lokal jadi perhatian Pemerintah
Baca juga: Bapanas mengingatkan industri gula rancang strategi tantangan global
Skema operasi pasar murah melalui program Gerakan Pangan Murah (GPM) secara konsisten dan beruntun dilaksanakan oleh Bapanas bersama pemerintah daerah dengan bekerja sama dengan BUMN, BUMD, pelaku swasta, dan UMKM.
Arief menambahkan, melalui pelaksanaan GPM dapat lebih mendekatkan kehadiran pemerintah ke masyarakat, terutama tugas pemerintah terkait penyediaan pangan pokok dengan harga yang wajar dan baik bagi masyarakat.
”Bapak Presiden Joko Widodo itu setiap berkunjung ke daerah, pasti selalu cek situasi pangan di pasar dan menanyakan tingkat inflasi. Ini karena naik turunnya harga pangan itu sangat berkaitan dengan pergerakan inflasi. Jadi beliau minta harga pangan selalu dijaga dan dikondisikan secara baik dan wajar,” kata Arief.