Masjid Islamic Center Ikon Wisata Halal NTB

id Masjid IC NTB,Pariwisata NTB,Wisata Halal

Masjid Islamic Center Ikon Wisata Halal NTB

Masjid Hubbul Wathan Islamic Center. (Antara Foto/Ahmad Subaidi).

Disamping sebagai tempat ibadah, Islamic Center NTB juga telah ditetapkan sebagai destinasi wisata religi oleh pemerintah daerah
Mataram (Antaranews NTB) - Sekretaris Umum Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MW KAHMI) Nusa Tenggara Barat M Zakiy Mubarok, menilai Masjid Hubbul Wathan Islamic Center yang berada di kota Mataram kini sudah menjadi ikon pariwisata halal bagi provinsi itu.

"Disamping sebagai tempat ibadah, Islamic Center NTB juga telah ditetapkan sebagai destinasi wisata religi oleh pemerintah daerah," kata M Zakiy Mubarok di Mataram, Selasa.

Menurutnya, Provinsi NTB selain dikenal memiliki panorama alamnya yang indah, Pulau Lombok, satu diantara dua pulau besar di NTB juga populer dengan sebutan "Pulau Seribu Masjid".

Julukan itu rasanya tak berlebihan kalau melihat fakta yang ada. Menurut penelitian Taufan Hidjaz, yang kemudian dibukukan dengan judul "Lombok, Negeri Beribu Mesjid", dari 518 desa yang ada di Pulau Lombok, terdapat sekitar 9000-an masjid.

Satu di antara masjid-masjid yang ada di Lombok, terindah, terbesar dan termegah, dengan menaranya yang menjulang tinggi ke angkasa hingga 114 meter, adalah Masjid Hubbul Wathan di kompleks Islamic Center NTB.

Disampaikan Zakiy, Islamic Center NTB merupakan salah satu pekerjaan besar yang berhasil diwujudkan oleh Pemerintah Provinsi NTB dibawah kepemimpinan Tuan Guru Bajang (TGB) Dr HM Zainul Majdi, setelah digagas dan dirancang sejak zaman Gubernur H Warsito, H Harun Al Rasyid, dan H Lalu Serinata.

Untuk membangun Islamic Center yang menempati lahan seluas sekitar 6 ha itu, dana yang dibutuhkan kurang lebih Rp 300 miliar. Dana sebesar itu, diperoleh selain dari APBD NTB, juga dari sumbangan kabupaten/kota se-NTB, termasuk bantuan dari beberapa negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, Qatar, Kuwait, dan Jordania. Tak kurang sumbangan dari masyarakat, termasuk warga Tionghoa yang ada di daerah ini.

Di mana setelah melalui proses dan pertimbangan teknis yang cukup memakan waktu, pada 17 Ramadhan 1431 H, atau bertepatan dengan Agustus 2010, ground breaking pembangunan Islamic Center NTB-pun dilaksanakan, dengan memulai pembangunan gedung lembaga pendidikannya.

Kini masyarakat, khususnya umat Islam di daerah ini dapat menikmati dan sangat merasakan manfaat dari keberadaan Islamic Center yang terletak di jantung Kota Mataram, Pulau Lombok ini. Keberadaan Islamic Center NTB menjadi semacam induk atau naungan lebih dari 9000-an masjid di Pulau Lombok.

Bahkan, memasuki bulan Ramadhan seperti sekarang ini, kemanfaatan itu makin terasa. Kemeriahan suasana Masjid Hubbul Wathan di kompleks Islamic Center, tak bisa disembunyikan. Masjid ini selalu penuh dengan jamaah setiap waktu. Lebih khusus saat sholat? maghrib, isya dan sholat tarawih.

"Apalagi di bulan suci Ramadahan kali ini, pemerintah daerah juga menghadirkan tiga Imam Besar dari Timur Tengah untuk melantunkan ayat-ayat-nya, dalam sholat tarawih di Islamic Center. Tak hanya itu, sebagai bagian dari event Pesona Khasanah Ramadhan (PKR), juga digelar bazar buku islam lengkap dengan diskon yang menggiurkan, ada juga stand travel dan umroh, plus pengajian yang disampaikan oleh dai-dai kondang," ucapnya.

Lebih lanjut, Zakiy, tidak heran kalau jamaah yang datang tidak hanya dari seputaran Kota Mataram, tetapi juga dari seluruh penjuru Pulau Lombok.

"Bahkan, tidak sedikit dari luar daerah (wisatawan), mengingat fungsi dari Islamic Center ini juga sebagai objek wisata religi bagi siapapun yang berkunjung ke Pulau Lombok," jelasnya.

Islamic Center NTB lanjutnya, selain diharapkan menjadi pusat kegiatan keagamaan, juga diproyeksikan dapat menjadi pusat peradaban di Asia. Karena itu, di areal ini juga didirikan bangunan-bangunan yang akan diperuntukan bagi pusat pendidikan dan kebudayaan. Bahkan kedepan akan dihadirkan museum kebudayaan islam yang merepresentasikan perkembangan Islam di Asia, bahkan dunia," tandas Zakiy Mubarok. (*)