Mataram (ANTARA) - Olahraga layang-layang menjadi trend yang cukup berkembang di kalangan masyarakat Nusa Tenggara Barat. Menjelang perayaan HUT ke-79 RI, trend itu makin masif ditunjang dengan kondisi cuaca yang cukup mendukung.
Namun disisi lain, penggunaan layang-layang yang tidak mengindahkan kondisi lingkungan, ternyata berdampak buruk pada keandalan jaringan listrik yang besentuhan dengan tali maupun layang-layang.
Selama tahun 2024, tercatat terdapat peningkatan gangguan sebesar 10 persen dari tahun sebelumnya yang disebabkan oleh penggunaan layang-layang yang kurang tepat.
Akibatnya, sebanyak 558.528 pelanggan turut terdampak padam selama tahun 2024 yang diakibatkan oleh aktivitas ini.
Menyikapi hal tersebut, PLN selain melakukan pembersihan jalur transmisi dan distribusi listrik, turut menyosialisasikan kepada masyarakat terkait penggunaan layang-layang secara tepat.
Sosialisasi telah dilakukan oleh ULTG Bima baru-baru ini, selain melakukan pembersihan layang-layang di jalur transmisi.
Sosialisasi dilaksanakan juga langsung ke rumah-rumah warga, tepatnya di Desa Rora, Kabupaten Dompu.
Untuk meningkatkan awareness masyarakat, disampaikan aturan Permen ESDM No. 02 tahun 2019 bahwa dilarang bermain layang-layang menggunakan benang konduktif di sekitar jalur transmisi baik itu SUTT, SUTET ataupun SUTTAS.
Selain itu, bermain layangan di dekat STUTT atau SUTET PLN juga memiliki potensi bahaya.
Menanggapi hal tersebut, Manager PLN UPT Mataram, Anung Hermawan, turut mengimbau masyarakat.
"Kami turut berterimakasih kepada masyarakat yang telah menyadari potensi bahaya bermain layang-layang di dekat instalasi listrik. Untuk pelayanan listrik yang andal, kami membutuhkan dukungan dari seluruh masyarakat NTB," katanya.
"PLN berkomitmen menjaga keandalan pasokan listrik ke masyarakat. Sosialisasi bahaya bermain layangan disekitar jalur SUTT akan terus kami laksanakan untuk meminimalisir gangguan pelayanan kepada pelanggan, mohon dukungan dari masyarakat," ujar Anung.
Dalam menjaga keandalan pasokan listrik menyambut perayaan HUT RI, PLN telah melakukan upaya-upaya preventif, karena makin maraknya olahraga layang-layang di NTB.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat, Sudjarwo, turut menyampaikan tanggapannya.
"Kami terus melakukan upaya-upaya pencegahan terjadinya padam listrik maupun kecelakaan yang diakibatkan penggunaan layang-layang yang tidak tepat," ucapnya.
Untuk penyampaian informasi gangguan listrik, masyarakat kini bisa menyampaikan melalui aplikasi PLN Mobile.
"Dengan kesadaran bersama, harapannya tidak ada lagi kejadian padam karena layang-layang di Provinsi NTB," kata Sudjarwo.
Berita Terkait
PLN NTB dorong pertumbuhan industri dan bisnis dengan penambahan listrik 11 MVA
Sabtu, 16 November 2024 5:34
Hashim Djojohadikusumo pikat pendanaan hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
Jumat, 15 November 2024 22:09
PLN siap dukung pemerintah capai 75 persen energi terbarukan hingga 2040
Kamis, 14 November 2024 6:24
Jaksa kantongi hasil pemeriksaan Bappenda dan PLN di kasus korupsi PPJ Lombok Tengah
Rabu, 13 November 2024 14:26
PLN menggandeng Mubadala Energy tingkatkan pemanfaatan gas bumi
Rabu, 13 November 2024 5:02
PLN menggalang kolaborasi di COP 29 swasembada energi berkelanjutan
Selasa, 12 November 2024 18:42
Pembukaan COP 29 Azerbaijan: PLN galang kolaborasi global untuk transisi energi
Selasa, 12 November 2024 16:01
Srikandi-PIKK PLN salurkan bantuan korban erupsi Gunung Lewotobi
Selasa, 12 November 2024 4:38