Sembilan kabupaten/kota NTB alami kekeringan

Mataram (Antaranews NTB) - Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat Agung Pramuja mengatakan sembilan dari sepuluh kabupaten/kota di daerah itu mulai terdampak kekeringan.

"Kekeringan ini mulai menampakan wujudnya. Dari sepuluh kabupaten/kota, sembilan (wilayah) sudah terdampak kekeringan, kecuali Kota Mataram," kata Agung Pramuja di Mataram, Rabu.

Ia menyebutkan, sembilan kabupaten/kota yang terdampak kekeringan itu, empat berada di Pulau Lombok seperti Kabupaten Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Lombok Utara, minus Kota Mataram. Sedangkan, lima lainnya berada di Pulau Sumbawa, seperti Kabupaten Sumbawa, Sumbawa Barat, Dompu, Bima, dan Kota Bima.

"Sejumlah wilayah yang terdampak kekeringan berada di wilayah Pujut, Praya Timur, Praya Barat, Praya Barat Daya, dan Jerowaru (Lombok bagian selatan), Kayangan dan Bayan (Lombok Utara), Sekotong Tengah, Kuripan, Banyu Urip (Lombok Barat), Keruak dan Sakra Timur (Lombok Timur), serta bagian pesisir selayan dan di Sumbawa Barat," terangnya.

Agung menuturkan, meski kekeringan yang terjadi saat ini di NTB terdampak di sembilan kabupaten/kota, namun sifatnya belum merata. Sebab, jumlah kekeringan, masih di bawah 100 desa, atau jauh lebih sedikit saat terjadi kekeringan pada tahun lalu yang berdampak terhadap 380 desa se-NTB.

"Kekeringan mulai nampak sebebarnya dari puasa, sudah ada beberapa tempat (terdampak) waktu itu. Kami minta BPBD kabupaten amankan pertama mushala yang kekurangan air. Kekeringan ini ada yang sifatnya terus menerus, dan ada juga yang sementara," tandas Agung Pramuja.

Untuk puncak musim kemarau di wilayah NTB sendiri, menurutnya, diperkirakan dari Agustus September hingga Oktober.

"Mudah-mudahan Oktober sudah turun hujan dan biasanya kadang di sekitaran Mataram dan Sumbawa hujan, tapi kalau di selatan belum," katanya. (*)