Deli Serdang, Sumatera Utara (ANTARA) - Atlet Jawa Timur Raja Dwi Permata Halim mengaku bersyukur dan tak menyangka bisa meraih emas senam aerobik nomor perorangan putra pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024.
Ini adalah emas pertamanya di PON untuk nomor perorangan putra, usai hanya menempati peringkat keempat pada PON XX Papua dan medali perak pada PON XIX Jawa Barat.
"Alhamdulillah pastinya senang dan tidak disangka lebih tepatnya. Kemarin PON saya kan sempat meleset di kategori perorangan putra. Di PON Papua saya tidak dapat medali, PON Jabar dapat perak. Ini emas pertama," ujar Raja usai pertandingan di GOR Disporasu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu.
Raja mengungkapkan, meskipun target awalnya adalah emas, dia tidak terlalu memaksakan diri. Pengalamannya di PON sebelumnya membuatnya lebih santai dan "nothing to lose" saat bertanding.
Menurutnya, pasrah dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan merupakan kunci dalam menghadapi perlombaan kali ini. Saat tampil di arena, atlet 26 tahun tersebut mengaku tidak terlalu merasakan tekanan dari lawan. Justru, tantangan terbesar yang dirasakannya adalah menghadapi dirinya sendiri.
Menurutnya, fokus utama dalam pertandingan adalah mengendalikan diri dan memberikan yang terbaik. "Ya intinya harus lebih fokus kepada diri sendiri saja," ujar pria yang sebelumnya berhasil meraih medali emas pada nomor pasangan campuran senam aerobik tersebut.
Adapun untuk persiapan PON kali ini, Raja mengatakan menjalani latihan intensif selama tiga hingga empat bulan sebelum pertandingan. Latihan dilakukan dua kali sehari dengan hanya satu hari libur setiap Minggu. Kedisiplinan dan kerja keras yang dijalaninya selama latihan membuahkan hasil yang memuaskan.
Baca juga: Pesenam China Liu Yang pertahankan emas gelang-gelang
Baca juga: Sebanyak 164 pesenam bersaing di disiplin ritmik 3rd Gymnastics
Raja mendedikasikan kemenangan ini untuk keluarga, terutama anak dan istrinya, serta untuk para pelatih dan para senior yang selalu memberikan dukungan. Sebagai pesan untuk para atlet junior, Raja menekankan pentingnya disiplin, sikap yang baik, serta ketaatan kepada pelatih. "Harus disiplin berlatih, tetap dijaga perilakunya, tetap taat kepada pelatih, itu saja sih. Insyaallah dengan semua itu pasti menempuh hasil terbaik," pungkas dia.
Raja berhasil menyabet emas nomor perorangan putra senam aerobik usai memperoleh nilai tertinggi 19,400. Medali perak diraih atlet DKI Jakarta Gregorius Agung Iswarabawa dengan nilai akhir 19,050, diikuti atlet asal Jambi Aprilian Anggara yang mengunci medali perunggu dengan nilai 18,950.