Lombok Tengah (ANTARA) - Proses kurasi produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada ajang MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika melibatkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Dalam kurasi produk UMKM ini melibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI), MGPA, BPOM, Poltekpar dan berbagai pihak lainnya," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lombok Tengah Ikhsan di Lombok Tengah, Sabtu.
Ratusan produk pelaku UMKM mulai dilakukan kurasi untuk mempersiapkan produk yang akan dijual saat gelaran MotoGP di Sirkuit Mandalika pada 27-29 September mendatang.
"Lebih dari 200 pelaku UMKM Lombok Tengah yang mengikuti kurasi," katanya.
Baca juga: Dispar Mataram gelar trilogi festival sambut ajang MotoGP 2024
Ia mengatakan ratusan pelaku UMKM mengikuti kurasi, sekitar 60 pelaku UMKM diberikan kesempatan untuk bisa berjualan di stan yang sudah disediakan di Sirkuit Mandalika.
"Sehingga seleksi ketat ini penting dilakukan untuk memastikan bahwa produk yang terjual ini betul- betul terjamin," katanya.
Ia menegaskan kurasi secara mantap sebagai wujud keseriusan pemerintah agar pelaku UMKM yang tampil di ajang MotoGP ini melalui proses seleksi yang ketat.
“Yang bisa diakomodir sekitar 60 UMKM nantinya, karena kemampuan kami untuk menyiapkan sarana dan prasarana ini yang terbatas,” katanya.
Baca juga: Pelaku usaha hotel di Mataram diminta ikuti regulasi tarif saat MotoGP 2024
Oleh karena itu, katanya, polanya jika ratusan produk UMKM dinyatakan semua lulus kurasi, sementara stan yang tersedia terbatas, maka bisa saja para pelaku UMKM saling menitip barang dagangan mereka.
"Karena untuk menyiapkan ratusan stan bagi pelaku UMKM ini memang tidak bisa dilakukan semuanya mengingat anggaran yang terbatas," katanya.
Oleh karena itu, katanya, tidak ada jalan lain selain sesama UMKM saling titip barang, sehingga bisa digabung produk UMKM yang satu dengan yang lain di satu stan, atau bisa saja polanya pelaku UMKM bergantian dalam menjaga stan.
"Ini kami rasa cara yang bijak. Yang penting 60 stan UMKM disediakan tapi tidak terbatas berapa produk yang ada di masing- masing stan,” katanya.
Produk yang akan dijual pada ajang MotoGP ini, antara lain olahan pangan, kuliner, dan kriya, seperti tas dan kaos.
“Kalau kriya ini jadi momentum sebagai pintu untuk melakukan promosi, karena bisa saja di ajang MotoGP tidak dijual tapi kami ingin memperkenalkan produk UMKM,” katanya.
Baca juga: Produk UMKM di ajang MotoGP 2024 Mandalika Lombok kembali dikurasi