Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menyatakan produk pada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dijual pada ajang MotoGP Indonesia di Sirkuit Pertamina Mandalika 2024, kembali dikurasi dalam rangka meningkatkan kualitas produk.
"Kurasi ini untuk meningkatkan standardisasi kualitas produk UMKM yang dijual kepada pengunjung di ajang MotoGP di Sirkuit Mandalika 27-29 September 2024," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lombok Tengah Ikhsan di Lombok Tengah, Selasa.
Ia mengatakan setiap produk UMKM yang ditampilkan pada setiap ajang tersebut memang harus dikurasi dan masa kurasi itu berlaku dua tahun. Oleh karena itu kurasi ini, kata dia, penting dilaksanakan kembali untuk menjamin produk UMKM itu sesuai dengan standardisasi.
"Dulu sudah dilakukan kurasi dan tahun ini kami kembali melakukan kurasi produk UMKM baik yang baru maupun yang telah dikurasi pada tahun sebelumnya," kata Ikhsan.
Baca juga: Jelang MotoGP 2024, Sirkuit Mandalika Lombok ditutup sementara
Ia mengatakan pada prinsipnya UMKM Lombok Tengah telah siap untuk menyambut ajang MotoGP 2024 tersebut, hanya saja yang menjadi antisipasi adalah jumlah penonton yang akan hadir.
"UMKM kami telah siap dan produk yang dijual dipastikan sesuai dengan standar," katanya.
Untuk jumlah UMKM yang dilibatkan pada ajang MotoGP Indonesia 2024 ini, lanjutnya, belum ada keputusan, namun pihaknya berharap seperti tahun sebelumnya bisa mencapai ratusan UMKM.
"Untuk stan disiapkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Tengah. Lokasi masih dalam pembahasan, kami harapkan supaya dekat dengan tribun penonton," katanya.
Baca juga: Lintasan Sirkuit Mandalika NTB mulai dicat
Sebelumnya Kepala Dinas Koperasi dan UKM NTB Ahmad Masyuri mengatakan terkait kurasi UMKM pihaknya juga sudah melakukan komunikasi dengan kementerian dan saat ini sedang menunggu keputusan dari pusat.
Sedangkan untuk jumlah UMKM yang akan ditampilkan dalam MotoGP 2024 ini belum diketahui karena masih menunggu kepastian lokasi penempatan serta luasnya yang diberikan penyelenggara.
“Kami masih menunggu informasi dari ITDC selaku penyelenggara," katanya.
Baca juga: Pj Gubernur NTB cek kesiapan infrastruktur Sirkuit Mandalika jelang MotoGP
Baca juga: Pemprov NTB akui tak ada dana bayar "hosting fee" MotoGP senilai Rp231 miliar