Jateng rebut emas terakhir di final double stroke putri

id PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024,Woodball,Woodball Jawa Tengah,Final double stroke putri

Jateng rebut emas terakhir di final double stroke putri

Atlet woodball dari Jawa Tengah Dwi Tiga Putri melakukan selebrasi usai memasukkan bola ke dalam gate di pertandingan final nomor double stroke putri Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatera Utara 2024 di Lapangan Golf Lampuuk, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar pada Kamis (19/9/2024). (ANTARA/Farhan Arda Nugraha)

Banda Aceh (ANTARA) - Jawa Tengah merebut medali emas terakhir yang diperebutkan pada cabang olahraga woodball usai memenangkan final double stroke putri Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatera Utara 2024 di Lapangan Golf Lampuuk, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar pada Kamis.

Pasangan Celsy Silviana dan Dwi Tiga Putri maju mewakili Jawa Tengah untuk menyelesaikan 12 fairway (lintasan) yang dipertandingkan dalam babak final. Mereka mencatatkan total 58 pukulan dalam 12 fairway.

Setelah diakumulasikan dengan jumlah pukulan di fase penyisihan yakni 118 pukulan dalam 24 fairway, mereka mendapatkan nilai akhir 176 pukulan. Dengan begitu, Celsy-Dwi menempati posisi teratas papan klasemen dan berhak atas medali emas.

Di posisi kedua alias peraih medali perak ada pasangan Ida Ayu Puspa Dewi dan Ni Made Dwi Purnama Sari dari Bali. Mereka berhasil menyelesaikan 12 fairway babak final dengan jumlah pukulan paling sedikit yakni 57 pukulan.

Namun, karena ditambah dengan nilai babak penyisihan yang mencatatkan 121 pukulan, menghasilkan nilai akhir 178 pukulan sehingga menempatkan mereka di posisi kedua papan klasemen.

Baca juga: Jakarta kawinkan medali perunggu PON Aceh Sumut 2024
Baca juga: Jakarta meraih emas di nomor Lokapala usai kalahkan Jateng


Kemudian pada peringkat ketiga ada pasangan Ika Yulianingsih dan Falisha Galiana Noya dari Banten yang membawa pulang medali perunggu. Mereka mencatatkan 60 pukulan dalam 12 fairway final yang diakumulasikan dengan 119 pukulan dalam 24 fairway fase penyisihan totalnya menjadi 179 pukulan.

Sedangkan pasangan Meirra Dwijayanti dan Siti Masithah dari Jawa Barat yang ikut dalam pertandingan final gagal memperoleh medali karena berada di peringkat terakhir klasemen.

Di babak final mereka mencatatkan pukulan paling banyak yakni 65 pukulan dalam 12 fairway yang diakumulasikan dengan 119 pukulan dari fase penyisihan membuat nilai akhir mereka menjadi 184 pukulan.