Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah menyatakan angka kemiskinan ekstrem di daerah setempat paling rendah bila dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya
di wilayah Nusa Tenggara Barat.
"Kemiskinan ekstrem di Lombok Tengah saat ini masih di angka 0,72 persen atau paling rendah dari 10 kabupaten/kota di NTB," kata Kepala Baperinda Kabupaten Lombok Tengah Lalu Wiranata di Lombok Tengah, Kamis.
Ia menjelaskan, jumlah angka kemiskinan ekstrem di Lombok Tengah pada tahun 2022 mencapai 3 persen, kemudian menurun menjadi 0,72 di 2024, atau penurunan angka kemiskinan ekstrem ini cukup tinggi yakni 2,28 persen.
"Atau kemiskinan ekstrem di Lombok Tengah lebih rendah dari angka kemiskinan nasional 0.83 persen," katanya.
Baca juga: Pemprov NTB mengalokasikan Rp1,2 triliun untuk entaskan kemiskinan
Ia mengatakan, penurunan angka kemiskinan ekstrem itu dampak dari berbagai program yang telah dilaksanakan secara maksimal, baik itu pemerintah daerah maupun dukungan dari pemerintah provinsi dan pusat.
Contoh program tersebut di antaranya program UHC yang telah diterapkan bagi masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis.
Kemudian penyaluran program bantuan pangan untuk mengurangi pengeluaran masyarakat dan program pembangunan rumah tidak layak huni serta program di bidang pendidikan.
"Artinya program yang dilaksanakan mampu mengurangi pengeluaran masyarakat," katanya.
Baca juga: Bulog berikan beasiswa untuk pengentasan kemiskinan ekstrem di NTB
Ia mengatakan pula, Staf Presiden Republik Indonesia juga telah turun untuk melihat langsung penurunan angka kemiskinan ekstrem tersebut, karena penurunan yang dicapai Lombok Tengah cukup tinggi.
Sementara itu, untuk angka kemiskinan di Lombok Tengah pada 2024 saat ini masih mencapai 12 persen.
"Kalau secara angka absolut kemiskinan ekstrem di Lombok Tengah masih ribuan," katanya.
Baca juga: NTB memprioritaskan penurunan kemiskinan ekstrem
Baca juga: Pemkot Mataram NTB memetakan penanganan kemiskinan ekstrem
Baca juga: Pj Wali Kota Bima minta dana kelurahan dapat atasi kemiskinan ekstrem