Perlu kesadaran masyarakat untuk bangkitkan lenso

id Guruh Soekarnoputra,Lenso,Soekarno,Tari dan musik

Perlu kesadaran masyarakat untuk bangkitkan lenso

Anak bungsu Presiden Pertama RI Soekarno sekaligus musisi Mohammad Guruh Irianto Soekarnoputra (tengah) dalam sebuah diskusi yang digelar di Jakarta Pusat pada Sabtu (28/9/2024). (ANTARA/Farhan Arda Nugraha)

Jakarta (ANTARA) - Anak bungsu Presiden Pertama RI Soekarno sekaligus musisi Mohammad Guruh Irianto Soekarnoputra  mengatakan perlu kesadaran dari masyarakat masa kini untuk membangkitkan tari dan musik lenso agar digemari di era modern.

Guruh menekankan pentingnya semangat dan kesadaran yang lahir dari hati untuk memperjuangkan kembali kebudayaan Indonesia, khususnya tari dan musik lenso.

"Bagaimana kita bisa menggali semangat banyak orang dari rakyat Indonesia supaya mempunyai kesadaran memperjuangkan lagi di bidang kebudayaan dalam hal ini tentang lenso," kata Guruh dalam sebuah diskusi yang digelar di Jakarta Pusat pada Sabtu.

Guruh mengingatkan masyarakat untuk memaknai tentang arti penting revolusi yang dalam hal ini di bidang kebudayaan. Ia mengajak mempertahankan semangat revolusi seperti yang dikobarkan Soekarno agar jangan sampai padam.

"Bagaimana revolusi Indonesia itu harus kita lanjutkan lagi. Revolusi itu yang Bung Karno bilang revolusi segala bidang atau Bung Karno juga waktu itu bilang pakai istilah revolusi yang multikompleks," ujarnya.

Ia meyakini bahwa melalui semangat revolusi, bangsa Indonesia dapat kembali menemukan jati dirinya, dan kesenian dari Indonesia seperti lenso dapat kembali hidup di tengah masyarakat.

"Mungkin dengan ada kesadaran itu, kita mulai berpikir bersama bagaimana untuk membangkitkan revolusi ini yang dalam keadaan sekarang, generasi ini makin banyak yang tidak mengenal Indonesia dan ke-Indonesia-an," katanya.

Baca juga: Penonton MotoGP 2024 di Mandalika dimanjakan dengan festival musik
Baca juga: Grup musik Kahitna persembahkan lagu "Takkan Terganti"


Diketahui, lenso digagas Presiden Pertama RI Soekarno sebagai tari dan musik alternatif yang ditawarkan kepada masyarakat saat itu dalam rangka menghadapi pengaruh tren musik dan tari-tarian dari negara-negara barat.

Upaya mempopulerkan tari dan musik lenso salah satunya diwujudkan oleh Soekarno dengan menciptakan lagu bertajuk "Bersuka Ria". Lagu tersebut dinyanyikan oleh Rita Zahara, Nien Lesmana, Titiek Puspa, dan Bing Slamet dengan iringan musik dari Orkes Irama pimpinan Jack Lesmana.