Guruh Soekarno dan Alliex diskusikan pelestarian budaya

id Guruh Soekarno Putra,Alliex,Pelestarian budaya

Guruh Soekarno dan Alliex diskusikan pelestarian budaya

Seniman sekaligus putra dari Presiden pertama RI Soekarno, Guruh Soekarnoputra (tengah) beraudiensi bersama manajemen perusahaan digitalisasi keuangan asal Vietnam PT Alliex Vietnam JSC guna membahas inovasi teknologi dan pelestarian budaya bagi negara ASEAN di Jakarta, Sabtu (7/12/2024). (ANTARA/HO-Yayasan Sakuranesia)

Jakarta (ANTARA) - Musisi yang juga putra bungsu Presiden Pertama RI Soekarno, Mohammad Guruh Irianto Soekarnoputra dan perusahaan digitalisasi keuangan asal Vietnam Alliex mendiskusikan inovasi teknologi dan pelestarian budaya di kawasan ASEAN.

"

Dari batik Pak Guruh, saya merasakan bahwa budaya Indonesia yang kaya, dari seni tradisional hingga seni kontemporer, adalah identitas kita sendiri," kata perwakilan Alliex Hayami dalam rilis pers, Minggu.

Hayami mengatakan pihaknya berharap inovasi teknologi digital akan menjadi sarana untuk mewariskan aset budaya kepada generasi berikutnya dan menyebarkannya secara lebih luas.

Alliex, kata dia, bertujuan untuk menciptakan solusi yang menghormati dan mengembangkan lebih jauh landasan budaya negara-negara ASEAN.

Melalui infrastruktur pembayaran digital, pihaknya ingin mendukung pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan budaya.

Sementara itu, Guruh mengajak agar diskusi ini dibahas dalam forum yang lebih konkret guna menentukan peran masing-masing pihak dalam pelestarian budaya di era digital.

"Mari kita adakan forum diskusi yang lebih konkret tentang peran apa yang dapat kita mainkan dalam pelestarian budaya kita," ucap Guruh.

Guruh Soekarnoputra dikenal luas sebagai budayawan yang telah memberikan kontribusi besar bagi pengembangan seni pertunjukan dan budaya kontemporer Indonesia. Dia juga telah menjalankan perannya sebagai Duta Budaya Indonesia.

Sementara Alliex memiliki kantor di Jepang, Korea, dan Vietnam, di mana di Vietnam telah menjalin kemitraan dengan bank-bank utama seperti BIDV dan MB, Sacom dalam pengembangan infrastruktur pembayaran digital.

Baca juga: Kantor Berita ANTARA raih dua penghargaan bergengsi implementasi digital

Di Indonesia, perusahaan ini juga mengembangkan kegiatan sebagai jembatan budaya antara Jepang dan Indonesia melalui dukungan kepada Yayasan Pendidikan Sakuranesia.

Perusahaan ini bertujuan mengembangkan bisnis di kawasan ASEAN dengan menekankan keselarasan antara inovasi teknologi dan nilai-nilai budaya.

Kunjungan ini merupakan langkah awal untuk bertukar pendapat tentang pentingnya mempertahankan identitas budaya dalam perkembangan digitalisasi.

Baca juga: Penyidik meminta digital forensik periksa video aksi tersangka tunadaksa

"Dalam diskusi ke depan, dengan memadukan nilai-nilai tradisional dan teknologi modern, kita dapat menciptakan jalur pengembangan unik yang menerima kemajuan sambil mempertahankan identitas budaya. Ini memiliki arti penting khususnya bagi Indonesia dan seluruh kawasan ASEAN," kata Sales Manager Alliex Sumi.