Mataram atasi kekurangan air sawah dengan bantuan mesin pompa

id Dinas Pertanian ,Kota Mataram,bantuan pompa

Mataram atasi kekurangan air sawah dengan bantuan mesin pompa

Areal persawahan bagian selatan wilayah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), telah membagikan 83 mesin pompa air kepada sejumlah kelompok tani untuk membantu kekurangan air pada areal sawah dan pertanian di kota itu.

Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram Irwan Harimansyah di Mataram, Jumat, mengatakan sebanyak 83 pompa air itu merupakan bantuan dari pemerintah pusat.

"Bantuan mesin pompa itu kami terima dalam bentuk barang, bukan anggaran, dan sudah kami salurkan ke sejumlah kelompok tani, kecuali petani di kawasan Rembiga Selaparang," katanya.

Irwan yang didampingi Pejabat Fungsional Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian Distan Kota Mataram I Ketut Nurmetri mengatakan kelompok tani di wilayah Rembiga tidak mendapatkan batuan mesin pompa air tersebut karena kelompok tani tersebut tidak menanam padi pada musim tanam ketiga.

Baca juga: Sekitar 400 hektare lahan pertanian di Kota Mataram berpotensi kekeringan

"Mereka sekarang menanam palawija jenis jagung, sehingga tidak masuk kriteria penerima bantuan," katanya.

Menurutnya, bantuan 83 pompa air itu diberikan sebelum musim kemarau tiba, karena bertujuan agar ketika masuk musim kemarau petani bisa menggunakan pompa air untuk mengatasi kekurangan air di areal sawah mereka.

"Sejauh ini petani di Mataram belum pernah terdampak kekeringan, hanya kekurangan air sehingga harus dibantu dengan pompa air agar kegiatan musim tanam tiga tetap bisa berjalan," katanya.

Sementara, lanjutnya, kelompok tani yang mendapatkan bantuan mesin pompa tersebut merupakan petani yang menanam padi selama tiga kali secara berurut selama setahun, mulai dari musim tanam satu, dua, dan musim tanam tiga.

"Bantuan ini merupakan program untuk ketahanan pangan padi, sehingga sasarannya penyelamatan areal tanam," katanya.

Karena itu selain bantuan mesin pompa, kata dia, petani padi juga mendapatkan empat irigasi perpompaan. Model program itu sama dengan program batuan pompa air tetapi dilengkapi dengan rumah pompa dan jaringan pipa untuk mengalirkan ke areal sawah.

Baca juga: 10 hektare sawah di Kota Mataram terancam kekeringan

"Sedangkan untuk sumber airnya sama, yakni dari aliran air sungai. Yang sudah dapat pompa air, tidak dapat irigasi perpompaan," katanya.

Menurut Nurmetri, salah satu syarat kelompok tani mendapatkan bantuan mesin pompa dan irigasi perpompaan adalah posisi sawah lebih atas dibandingkan sungai.

Dengan berbagai upaya tersebut, lanjutnya, sejauh ini tanaman padi petani di Kota Mataram masih berjalan bagus dan semoga tidak terjadi dampak kekeringan yang signifikan.

Sementara Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Selaparang Theodora Junita Hutahaean dalam kesempatan yang sama menambahkan sisa sawah baku di Kota Mataram saat ini seluas 1.458,71 hektare.

"Dengan produksi rata-rata pada musim tanam pertama dan dua sebanyak delapan ton per hektare, sedangkan pada tanam tiga sekitar enam ton per hektare," katanya.

Theodoran juga menegaskan hingga saat ini belum ada petani di Kota Mataram yang terdampak kekeringan, apalagi sampai potensi gagal panen. "Kekurangan air ya, tapi kekeringan tidak pernah," katanya.