Legislator prihatin pembakaran hutan di NTB

id Kebakaran Hutan,Nurdin Ranggabarani,Pulau Sumbawa,DPRD NTB

Legislator prihatin pembakaran hutan di NTB

Pimpinan Komisi IV DPRD NTB Nurdin Ranggabarani. (Foto Antaranews NTB/ist)

Hutan dan gunung-gunung kita habis terbakar dan hal tersebut pasti dilakukan dengan sengaja
Mataram (Antaranews NTB) - Pimpinan Komisi IV DPRD Nusa Tenggara Barat Nurdin Ranggabarani mengaku prihatin dengan aksi pembakaran hutan yang marak terjadi di wilayah itu, khususnya di Pulau Sumbawa.

"Saat ini kita sudah mengalami darurat kerusakan kehutanan," kata Nurdin Ranggabarani di Mataram, Minggu.

Ia mengungkapkan, bukti kerusakan hutan NTB didapatinya saat melakukan perjalanan dari Kabupaten Sumbawa menuju Dompu hingga Bima. Dirinya melihat pembakaran lahan yang masuk area kawasan hutan seperti menjadi pemandangan yang lazim. Tentu hal ini, lanjutnya sudah pasti diduga dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab yang ingin memperoleh keuntungan sesaat.

"Hutan dan gunung-gunung kita habis terbakar, dan hal tersebut pasti dilakukan dengan sengaja," ucapnya.

Karena itu, politisi PPP dari dapil Sumbawa dan Sumbawa Barat ini, menilai salah satu pekerjaan rumah (PR) mendesak yang harus segera dibenahi Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB, khususnya di bidang lingkungan, yakni bagaimana menjaga kelestarian dan fungsi hutan.

Menurut dia, sejak kewenangan bidang kehutanan berada di tangan Pemprov, berbagai kondisi kerusakan hutan, seperti pembakaran hutan untuk pembukaan lahan semakin marak terjadi di berbagai lokasi, khususnya di Pulau Sumbawa.

"Suatu saat hal ini akan menjadi salah satu pemicu bencana yang sangat mengkhawatirkan. Karena sejatinya, apa yang sedang kita lakukan saat ini, bukan cuma sekedar sengaja dan sadar mengundang bencana, tapi kita sedang menantang bencana yang lebih besar," katanya.

Untuk itu, lanjut Nurdin Ranggabarani atau akrab disapa Bang NR ini, berharap persoalan tersebut tidak boleh dibiarkan begitu saja oleh pemerintah daerah.

"Jangan sampai hal-hal di kemudian hari yang tidak kita inginkan terjadi. Perlu diperhatikan kerusakan hutan dan gunung di Pulau Sumbawa," ucap NR. (*)