Mandalika siap jadi wisata olahraga unggulan Indonesia

id kawasan Mandalika,Ekonomi khusus

Mandalika siap jadi wisata olahraga unggulan Indonesia

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah menjadi salah satu destinasi yang akan dikunjungi para delegasi pertemuan IMF dan Bank Dunia. (1) (1/)

Lombok Tengah (Antaranews NTB) - Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Lombok Tengah, siap menjadi destinasi wisata olahraga unggulan di Indonesia, seiring sejumlah kegiatan dipusatkan di tempat itu termasuk lomba TNI International Marathon Internasional 2018.

"Kami berterima kasih kepada jajaran pimpinan TNI khususnya Panglima TNI yang telah memilih Mandalika sebagai lokasi penyelenggaraan event TNI Marathon 2018 yang diikuti ribuan peserta. Hal ini semakin meningkatkan optimisme kami atas potensi Mandalika untuk menjadi lokasi event olahraga berskala internasional dan menunjukkan kesiapan kawasan ini mengakomodir kebutuhan sebuah event yang melibatkan banyak orang," kata Direktur Utama PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) Abdulbar M Mansoer di Lombok Tengah, Minggu.

Ia mengatakan, optimisme ini bukan tanpa alasan, keindahan landscape, kontur yang dimiliki kawasan Mandalika serta didukung kelengkapan fasilitas umum dan akomodasi akan memberikan pengalaman yang tidak terlupakan bagi para peserta selama mengikuti lomba.

Sejumlah event kejuaraan berbagai cabang olahraga berskala internasional yang telah digelar di Mandalika menunjukkan potensi besar kawasan ini untuk menjadi "sport tourism destination" yang baru di Indonesia.

Dalam dua tahun terakhir Mandalika telah menjadi venue berbagai kejuaraan antara lain Color Run Mandalika 2017, Pameran Kejuaraan Dunia Paralayang (PGAWC) Paragdling Accuracy World Competition) FASI Federasi Aero Sport Indonesia 2017-2018, Paralayang - Prabu flying site 2017, Voli Pantai Internasional 2018, Balap Sepeda Tour de Lombok Mandalika 2017-2018. Selain itu, pada h Minggu (28/10) yang lalu juga telah digelar Mandalika Triathlon 2018 di kawasan Mandalika, yang didukung Kementerian Pariwisata dan diikuti oleh 153 atlet triathlon dalam dan luar negeri.

"Mandalika juga terpilih menjadi tuan rumah World Surfing League tahun 2018 ini," ungkapnya.

Ke depan, kata Abdulbar, Mandalika sebagai "sport tourism destination" akan semakin lengkap dengan adanya distrik entertainment dan sport terpadu yang dikembangkan oleh Vinci Construction Grands Projets (VCGP) di lahan seluas 131 Ha. Distrik ini mencakup street circuit (sirkuit jalan raya), Convention-Exhibition building, Rumah Sakit, 10 hotel, dan water park berskala internasional.

Selain itu, untuk menambah nilai jual Mandalika, pihaknya terus berkomitmen meningkatkan jumlah dan kualitas fasilitas di dalam kawasan sehingga diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang nyaman bagi wisatawan yang berkunjung maupun menyambut penyelenggaraan event olahraga lainnya.

Karena itu, bersamaan dengan penyelenggaraan lomba TNI Marathon ini, pihaknya memperkenalkan fasilitas baru kawasan Mandalika, yakni Bazaar Mandalika yang merupakan sentra belanja ritel seluas dua hektare. Sentra ?ini terdiri dari 303 kios bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang siap diresmikan dalam waktu dekat.

"Fasilitas baru ini akan melengkapi f fasilitas yang sudah ada antara lain hotel berbintang, jalan dalam kawasan sepanjang 11 km, dan masjid Nurul Bilad berkapasitas 4000 orang. Sementara di area Kuta Beach Park Mandalika telah dilengkapi berbagai fasilitas penunjang untuk kenyamanan pengunjung berupa arena bermain anak-anak, tempat bilas, loker untuk menyimpan barang, dan toilet. Telah tersedia Balai Penyelamatan dan Pengamanan Wisata (Balawista) yang juga berfungsi sebagai fungsi pusat informasi wisata," jelas Dirut PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) ini.

Melihat potensi yang dimiliki Mandalika, Abdulbar menambahkan, ?terus mendorong Mandalika dapat menjadi "sport tourism destination" unggulan baru di Indonesia karena jenis wisata ini memiliki "multiplier effect" yang luar biasa baik dari segi ekonomi maupun promosi.

Dengan mendorong potensi itu diharapkan dapat meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan sehingga dapat mendukung target kunjungan wisatawan yang ditetapkan pemerintah yakni sebanyak 20 juta wisatawan pada tahun 2019," katanya.