Pemkot alokasikan Rp11 miliar untuk monumen Mataram

id Monumen Mataram,Pemkot alokasikan

Pemkot alokasikan Rp11 miliar untuk monumen Mataram

SENAM CUCI TANGAN Sejumlah siswa sekolah melakukan senam cuci tangan saat peringatan Hari Cuci Tangan se-Dunia di Monumen Bumi Gora, Mataram, NTB, Kamis (29/10). Sebanyak 10 ribu siswa SD, SMP dan SMA se-Kota Mataram mengikuti gerakan mencuci tangan dengan sabun untuk hidup yang lebih sehat. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/pd/15.

Mataram (Antaranews NTB) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, kembali mengalokasikan anggaran sebesar Rp11 miliar untuk menuntaskan pembangunan "Monumen Mataram Metro" di bundaran Jalan Lingkar Selatan sebagai salah satu ikon kota tersebut.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram H Mahmuddin Tura di Mataram, Senin, mengatakan, alokasi anggaran tersebut untuk menuntaskan pembangunan monumen di tahun 2019.

"Besaran anggaran itu telah disepakati oleh tim anggaran pemerintah daerah (TAPD), karena menjadi salah satu program prioritas selain penanganan pascabencana gempa bumi," katanya kepada sejumlah wartawan.

Pihak Kementerian PUPR juga telah menyarankan agar pembangunan monumen tersebut segera dilanjutkan karena tahun ini sudah menjadi tahun kedua.

"Jadi kalau tahun depan ditunda, dikhawatirkan akan mangkarak. Karena itu, dengan anggaran Rp11 miliar itu kita targetkan monumen sudah rampung 100 persen," katanya.

Sementara proses pembangunan monumen tahap kedua tahun ini dengan anggaran Rp2 miliar sudah mencapai 70 persen, jenis pengerjakan masih pada konstruksi bagian bawah.

Monumen Mataram Metro ini akan menjadi ikon Kota Mataram, dengan desain modern namun tetap mengakomodasi kearifan lokal dan falsafah mutiara sebagai salah satu produk unggulan Kota Mataram.

Monumen tersebut memiliki tinggi sekitar 50 meter, dan akan menjadi salah satu pusat rekreasi untuk melihat keindahan kota dari atas.

"Karenanya, pemerintah kota akan melengkapi monumen tersebut dengan fasilitas jalan bawah tanah, lift dan tangga darurat untuk antisipasi ketika terjadi pemadaman listrik atau hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

Sementara menyinggung tentang progres pembangunan gapura, Mahmuddin menyebutkan, untuk pembangunan gapura selamat datang yang berada sekitar 700 meter arah "bypass" Kota Mataram hingga saat ini pengerjakannya di bawah 50 persen.

Akan tetapi, pembangunan gapura dengan total anggaran sekitar Rp6 miliar ditargetkan rampung akhir tahun ini.

"Sekarang sedang dilakukan pembuatan konstruksi pabrikan di Bogor, informasinya pembuatan konstruksi itu sudah mencapai 90 persen. Tapi kita belum bisa hitung sebagai realisasi pekerjaan sebab konstruksi tersebut belum berada di lokasi," katanya.

Ditargetkan, konstruksi pabrikan berbentuk setengah lingkaran itu akan tiba di lokasi pemasangan pekan ini, sementara proses pemasangannya ditargetkan satu bulan.

"Kami optimistis, pembangunan gapura bisa rampung sesuai kontrak yang ada," katanya.