Sesmenko optimistis Monumen Reog dapat sumbang 50 persen PDRB

id Reog Ponorogo,Warisan Budaya Takbenda UNESCO,Intangible Cultural Heritage UNESCO,pariwisata Ponorogo

Sesmenko optimistis Monumen Reog dapat sumbang 50 persen PDRB

Kemenko Perekonomian menyelenggarakan Acara Gelar Reog Ponorogo di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Sabtu (11/1/2025), ANTARA/HO-Kemenko Perekonomian

Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Kementerian Koordinator (Sesmenko) Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso optimistis bahwa pembangunan Monumen Reog sebagai destinasi wisata baru di Ponorogo, Jawa Timur, dapat berkontribusi lebih dari 50 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah tersebut.

Ia mengatakan, monumen tersebut diharapkan mampu menarik wisatawan domestik maupun mancanegara serta sumber pertumbuhan ekonomi baru untuk Ponorogo dan kawasan sekitarnya.

“Kami yakin kalau ini kami kembangkan betul, bisa berkontribusi 50 persen lebih dari PDRB Ponorogo,” ucap Susiwijono Moegiarso dalam acara Gelar Reog Ponorogo: Syukuran Penetapan Warisan Budaya Takbenda (WBTb) UNESCO di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Sabtu.

Progres pembangunan monumen yang didanai melalui skema pembiayaan Kerja Sama Pemerintah Daerah dan Badan Usaha (KPDBU) tersebut kini telah mencapai 95 persen. Rencananya monumen tersebut akan dibangun setinggi 126 meter.

Ikon wisata baru di Ponorogo tersebut, lanjutnya, dirancang sebagai pusat edukasi dan pelestarian budaya yang dilengkapi dengan museum peradaban, amfiteater, dan ekosistem seni budaya untuk mendukung pelestarian Reog Ponorogo.

Susiwijono menyatakan, Monumen Ponorogo tersebut akan menggelar pameran seni budaya secara berkala dan program pelatihan untuk pelaku seni untuk memperkuat kapasitas sumber daya manusia setempat.

“Nanti kami dengan Pak Bupati (Bupati Ponorogo terpilih Sugiri Sancoko) dan teman-teman Kemenpar (Kementerian Pariwisata) akan mengumpulkan enam kepala daerah untuk mengintegrasikan destinasi wisata tadi,” ujar Susiwijono.

Ia menuturkan bahwa melalui pengembangan destinasi wisata berbasis budaya, pemerintah berupaya untuk menciptakan peluang baru yang tidak hanya memperkuat identitas budaya nasional tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga: Pertunjukan reog digelar serentak di dunia

Reog Ponorogo diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) oleh UNESCO pada 3 Desember 2024 di Asunción, Paraguay. Pengakuan tersebut tidak hanya mengukuhkan Reog Ponorogo sebagai bagian dari warisan budaya dunia yang perlu dilestarikan, tetapi juga membuka peluang besar untuk mempromosikan Ponorogo sebagai destinasi wisata unggulan.

“Yang lebih penting dari sekedar penetapan sebagai Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO, justru bagaimana kami menggunakan momentum ini untuk menjadikan seni budaya Reog Ponorogo sebagai andalan ekonomi Ponorogo ke depan,” imbuh Susiwijono.

Baca juga: Reog Ponorogo hadapi gempuran budaya modern

Acara Gelar Reog Ponorogo tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama Paguyuban Warga Ponorogo dengan melibatkan 40 grup seni Reog dari berbagai wilayah di Jabodetabek.