Pusbatara Run 2024 tekankan pentingnya gaya hidup sehat

id pusbatara run 2024,kemenparekraf,gaya hidup sehat

Pusbatara Run 2024 tekankan pentingnya gaya hidup sehat

Ilustrasi peserta sedang berlari bersama-sama. (ANTARA/HO-Kemenparekraf)

Jakarta (ANTARA) - Gelaran Pusbatara Run 2024 yang dihelat oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menekankan pentingnya gaya hidup sehat dan kecintaan terhadap lingkungan.

"Acara ini mengajak peserta untuk berlari dengan jarak lima kilometer dan 10 kilometer sambil berdonasi untuk pembangunan Pusbatara serta mengampanyekan kesadaran akan gaya hidup sehat dan cinta lingkungan,” kata Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf/Baparekraf Vinsensius Jemadu dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

Vinsensius menuturkan perhelatan itu diinisiasi oleh Pusat Budaya Alam Nusantara (Pusbatara) yang merupakan sebuah destinasi wisata budaya di Legok, Kabupaten Tangerang, Banten.

Dengan mengedepankan konsep eco-friendly dan komitmen kuat untuk meminimalisir sampah, acara lari tersebut direncanakan bakal dilaksanakan di kawasan Tangerang pada 24 November 2024. Racepack yang disediakan terdiri dari produk-produk ramah lingkungan seperti vegan land tempeh chips dan botol minum yang dapat digunakan kembali.

Baca juga: Kolaborasi dan investasi mampu dongkrak sektor ekraf

"Semuanya dipilih dengan cermat untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia Pusbatara Run 2024 Sutrisno menjelaskan bagi yang berminat dapat melakukan pendaftaran dengan membayar dana sebesar Rp350 ribu untuk kategori peserta lima kilometer dan Rp450 ribu untuk kategori 10 kilometer.

Nantinya peserta akan mendapatkan racepack eksklusif senilai kurang lebih Rp700 ribu yang berupa produk-produk sponsor.

Baca juga: Teras Udayana ikon baru seni budaya Kota Mataram

“Kami mengajak masyarakat untuk mencintai dan belajar dari alam, karena alam selalu memberi manfaat bagi semua makhluk hidup tanpa meminta imbalan. Dengan menjalani budaya baru ini, kita bisa hidup bersama secara sehat, baik secara fisik maupun mental,” ujar Sutrisno.