Elektabilitas Pram-Doel unggul di Pilkada Jakarta 2024
Jakarta (ANTARA) - Hasil survei Indopolling Network menunjukkan elektabilitas pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur (cagub-cawagub) DKI Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel) lebih unggul dibandingkan dua pasangan calon lainnya.
Berdasarkan hasil simulasi pilihan tertutup tanpa kartu bantu, elektabilitas Pram-Doel mencapai angka 47,3 persen, diikuti pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) di angka 39,4 persen.
Menurut Direktur Riset Indopolling Network, Dewi Arum Nawang Wungu dalam rilis hasil survei di Jakarta, Rabu, pasangan nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardhana dengan 3,8 persen.
Baca juga: Apel siaga pendukung Pramono-Rano untuk kawal PTS
Adapun survei dengan simulasi kertas suara menunjukkan pasangan Pramono Anung-Rano Karno masih dalam tren di posisi teratas dengan 48,4 persen. Sedangkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono di kisaran 38,4 persen.
Menurut Arum, tingginya elektabilitas Pram-Doel disebabkan oleh fenomena "split-ticket voting" yang ditemukan terutama di kalangan pemilih PKS, Partai Golkar dan Partai Gerindra.
Ia menyebutkan pemilih dengan latar belakang sebagai simpatisan ketiga partai politik (parpol) tersebut tampak masih lebih banyak yang mendukung pasangan nomor urut 3 itu.
Baca juga: Begini alasan Jokowi dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024
Demikian pula pemilih dari PDIP yang merupakan partai pengusung Pram-Doel. Fenomena serupa juga terjadi pada pemilih dari PKB.
Walaupun merupakan partai pengusung calon nomor urut satu, hanya 44,0 persen pemilih PKS, 43,1 persen pemilih Golkar dan 48,3 persen pemilih Gerindra yang mendukung pasangan Ridwan Kamil-Suswono.
"Untuk paslon nomor 02 nampak belum beranjak dari angka elektoral 4-5 persen," katanya.
Secara individu, elektabilitas Ridwan Kamil mencapai 36,6 persen dan Pramono Anung 35,6 persen, bersaing ketat dalam pilihan "top of mind".
Rangking elektabilitas individu selanjutnya, yakni Rano Karno yang mencapai 6,5 persen dan Dharma Pongrekun 3,3 persen. Sedangkan
pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voters) sebesar 18,1 persen.
Sementara itu, pada posisi calon wakil gubernur, Rano Karno memimpin dengan elektabilitas 40,6 persen disusul oleh Suswono 25,6 persen dan Kun Wardana 2,8 persen.
Menanggapi peningkatan elektabilitas, Juru Bicara pasangan cagub-cawagub nomor urut 3, Chico Hakim menjelaskan bahwa kenaikan tingkat keterpilihan itu ditengarai karena dukungan sejumlah tokoh, termasuk dua mantan Gubernur DKI Jakarta, yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan.
"Kami mendapat dukungan dari tokoh populer seperti Pak Ahok dan Pak Anies. Mereka membawa dukungan dari simpatisan Ahokers dan Anak Abah yang menjadi kekuatan besar," kata Chico.
Selain dukungan tokoh, Chico mengungkapkan bahwa pasangan ini juga fokus menyasar masyarakat marginal di Jakarta.
"Mas Pram berkomitmen untuk mendekati masyarakat yang tinggal di tempat-tempat kumuh, di balik kemewahan Jakarta. Di sanalah suara dan harapan nyata berada," katanya.
Survei Indopolling dilakukan pada 8-15 November 2024 dengan melibatkan 880 responden yang dipilih menggunakan metodologi "multistage random sampling".
Adapun "margin of error" survei pada ukuran sampel diperkirakan sebesar ±3,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Berdasarkan hasil simulasi pilihan tertutup tanpa kartu bantu, elektabilitas Pram-Doel mencapai angka 47,3 persen, diikuti pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) di angka 39,4 persen.
Menurut Direktur Riset Indopolling Network, Dewi Arum Nawang Wungu dalam rilis hasil survei di Jakarta, Rabu, pasangan nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardhana dengan 3,8 persen.
Baca juga: Apel siaga pendukung Pramono-Rano untuk kawal PTS
Adapun survei dengan simulasi kertas suara menunjukkan pasangan Pramono Anung-Rano Karno masih dalam tren di posisi teratas dengan 48,4 persen. Sedangkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono di kisaran 38,4 persen.
Menurut Arum, tingginya elektabilitas Pram-Doel disebabkan oleh fenomena "split-ticket voting" yang ditemukan terutama di kalangan pemilih PKS, Partai Golkar dan Partai Gerindra.
Ia menyebutkan pemilih dengan latar belakang sebagai simpatisan ketiga partai politik (parpol) tersebut tampak masih lebih banyak yang mendukung pasangan nomor urut 3 itu.
Baca juga: Begini alasan Jokowi dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024
Demikian pula pemilih dari PDIP yang merupakan partai pengusung Pram-Doel. Fenomena serupa juga terjadi pada pemilih dari PKB.
Walaupun merupakan partai pengusung calon nomor urut satu, hanya 44,0 persen pemilih PKS, 43,1 persen pemilih Golkar dan 48,3 persen pemilih Gerindra yang mendukung pasangan Ridwan Kamil-Suswono.
"Untuk paslon nomor 02 nampak belum beranjak dari angka elektoral 4-5 persen," katanya.
Secara individu, elektabilitas Ridwan Kamil mencapai 36,6 persen dan Pramono Anung 35,6 persen, bersaing ketat dalam pilihan "top of mind".
Rangking elektabilitas individu selanjutnya, yakni Rano Karno yang mencapai 6,5 persen dan Dharma Pongrekun 3,3 persen. Sedangkan
pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voters) sebesar 18,1 persen.
Sementara itu, pada posisi calon wakil gubernur, Rano Karno memimpin dengan elektabilitas 40,6 persen disusul oleh Suswono 25,6 persen dan Kun Wardana 2,8 persen.
Menanggapi peningkatan elektabilitas, Juru Bicara pasangan cagub-cawagub nomor urut 3, Chico Hakim menjelaskan bahwa kenaikan tingkat keterpilihan itu ditengarai karena dukungan sejumlah tokoh, termasuk dua mantan Gubernur DKI Jakarta, yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan.
"Kami mendapat dukungan dari tokoh populer seperti Pak Ahok dan Pak Anies. Mereka membawa dukungan dari simpatisan Ahokers dan Anak Abah yang menjadi kekuatan besar," kata Chico.
Selain dukungan tokoh, Chico mengungkapkan bahwa pasangan ini juga fokus menyasar masyarakat marginal di Jakarta.
"Mas Pram berkomitmen untuk mendekati masyarakat yang tinggal di tempat-tempat kumuh, di balik kemewahan Jakarta. Di sanalah suara dan harapan nyata berada," katanya.
Survei Indopolling dilakukan pada 8-15 November 2024 dengan melibatkan 880 responden yang dipilih menggunakan metodologi "multistage random sampling".
Adapun "margin of error" survei pada ukuran sampel diperkirakan sebesar ±3,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.