PUPR Mataram segera usulkan pembebasan lahan waduk

id PUPR Mataram

PUPR Mataram segera usulkan pembebasan lahan waduk

Sejumlah anggota TNI bersama warga menyelesaikan pembangunan Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) di Dusun Pedamekan, Desa Belanting, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, NTB, Kamis (18/10/2018). Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan rumah warga terdampak gempa yang rusak berat sudah terverifikasi yakni sebanyak 72.028 rumah, sementara menurut Bupati/walikota sebanyak 71.676 rumah. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/ama

Mataram (Antaranews NTB)- Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat(NTB), segera mengusulkan anggaran pembebasan lahan untuk pembangunan waduk di kawasan Babakan sebagai salah satu upaya menangani masalah banjir dan genangan di kota ini.

Kepala Dinas PUPR Kota Mataram, H Mahmuddin Tura, di Mataram, Selasa, mengatakan, pembangunan waduk tersebut telah direncanakan sejak dua tahun lalu, namun proses pembangunannya terkendala lahan.

"Karena itu, pada 2019 melalui APBD perubahan 2019 kita akan mengajukan kebutuhan anggaran untuk pembebasan lahan, agar waduk tersebut bisa segera terbangun," katanya.

Menurutnya, berdasarkan hasil kajian Balai Wilayah Sungai (BWS), untuk pembangunan waduk dibutuhkan lahan seluas 6 hektare sementara lahan milik pemerintah kota(Pemkot) Mataram yang sudah ada di kawasan Babakan seluas 1,8 hektare sehingga masih kurang 4,2 hektare.

Oleh BWS, lanjutnya, Pemkot Mataram telah disarankan untuk bisa segera membebaskan sisa dari kebutuhan lahan sesuai dengan kemampuan anggaran. Artinya, jika pemerintah kota mampu membebaskan 2 hektare lagi, maka sisanya akan dibantu BWS.

"Sedangkan untuk anggaran pembangunan fisik sepenuhnya ditanggung BWS. Kita hanya diminta untuk pembebasan lahan," katanya.

Mahmuddin menilai, keberadaan waduk di wilayah Babakan atau di kawasan hulu Kota Mataram ini sudah sangat mendesak, mengingat pertumbuhan pembangunan di Mataram saat ini cukup pesat sehingga memicu pengurangan daerah resapan air.

"Akibatnya ketika terjadi hujan sebentar, genangan sudah dimana-mana, belum lagi banjir yang disebabkan luapan air sungai dan drainase," katanya.

Menurutnya, selain waduk tersebut bermanfaat sebagai tempat penampuang air yang datang dari hulu, juga bisa berfungsi menjadi sumber air baku, pengairan irigasi serta sebagai objek wisata.

"Pembangunan waduk sudah kita konsep seperti hutan kota, sehingga bisa menjadi lokasi wisata, edukasi dan rekreasi," katanya.