Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengoptimalkan irigasi premium untuk airi sawah petani di Wonogiri, Jawa Tengah.
Dody mengatakan Kementerian PU melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Direktorat Jenderal Sumber Saya Air pada tahun 2024 sudah mengerjakan jaringan irigasi premium yakni irigasi yang mendapatkan suplai air dari Bendungan Pidekso sepanjang 6 km.
"Pada tahun 2025 ini akan kita kerjakan seluruhnya dari ujung ke ujung, sehingga ada sekitar 1.295 hektare lahan irigasi fungsional dapat siplai air dari Bendungan, target kami akhir tahun ini atau paling lambat 2026 sudah selesai," ujarnya di Jakarta, Jumat.
Kementerian PU telah menyelesaikan pembangunan Bendungan Pidekso di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah yang telah diresmikan Presiden Ke-7 Joko Widodo pada 28 Desember 2021 lalu.
Pembangunan Bendungan Pidekso diikuti dengan pembangunan jaringan irigasinya guna mendukung program swasembada pangan yang menjadi bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Dody, dengan adanya suplai air yang kontinu dari Bendungan Pidekso, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun bisa bertambah menjadi 2 atau 3 kali tanam.
"Jadi sekarang bendungan-bendungan yang desainnya untuk irigasi kita cek semua dari Aceh sampai Papua agar fungsinya terlaksana. Pada akhirnya, bagaimana infrastruktur yang kita bangun ini dapat mensejahterakan petani," katanya.
Baca juga: Menteri PU Dody targetkan pembangunan Tol Semarang-Demak tuntas 2027
Bendungan Pidekso dengan kapasitas volume tampung 25 juta m3 dan luas genangan 232 hektare (ha) dapat mengairi lahan pertanian seluas 1.493 ha terdiri dari lahan fungsional 1.295 ha di Giriwoyo dan Baturetno Kabupaten Wonogiri serta lahan potensial yang sebelumnya sawah tadah hujan seluas 198 ha.
Baca juga: Menteri PU Dody fokus mendukung ketahanan pangan sesuai Asta Cita Presiden
Bendungan multifungsi ini juga memberikan manfaat untuk memenuhi kebutuhan air baku warga Wonogiri dengan kapasitas 300 liter/detik dan memiliki potensi sebagai destinasi wisata baru.
Selain itu juga mereduksi debit banjir sekitar 11 persen di wilayah hilir karena bendungan yang berada di hulu Sungai Bengawan Solo ini merupakan satu kesatuan pengelolaan sungai yang terhubung ke Waduk Serba Guna Kabupaten Wonogiri atau dikenal dengan sebutan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri.