Dompu (ANTARA) - Kodim 1614/Dompu siap membangun 42 titik dapur umum untuk program makan bergizi gratis (MBG) di wilayah Dompu.
”Rencananya, untuk seluruh Kabupaten Dompu, akan di bangun 42 titik dapur umum. Jumlah ini, tidak lagi berbicara per kecamatan," kata Komandan Kodim 1614/Dompu, Letkol Kav. Riyan Oktiya Virajati Selasa (6/1/2024).
Menurutnya, meski Kabupaten Dompu belum masuk program tahap awal, namun pihaknya sudah mempersiapkan segalanya. ”Secara khusus, Kabupaten Dompu, sudah siap melaksanakan program ini, namun hingga saat ini belum bisa dimulai, karena belum ada instruksi khusus dari pusat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Letkol Riyan mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan lahan untuk dapur umum tersebut, dan tinggal menunggu eksekusi pembangunannya.
”Kodim 1614/Dompu, dalam program ini bukan pelaksana namun sebagai bagian yang mengakomodir dan memastikan program ini berjalan sesuai relnya. Dari mulai persiapan, pelaksanaan hingga evaluasi, dilakukan pihaknya," bebernya.
Baca juga: Kodim: Satu dapur umum layani MBG untuk 3.000 anak di Mataram
Tahap awal yang di lakukan, kata Riyan, adalah bagaimana kesiapan pemerintah daerah, seperti Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, Dinas Ketahanan Pangan diajak berdiskusi, terkait kemampuan pasokan program tersebut. Artinya, sebelum program ini dijalankan, ada data base terkait kemampuan pasokan pangan daerah, untuk program tersebut.
"Ruh besarnya program ini, selain peningkatan gizi anak, juga ada peningkatan ekonomi di masyarakat lokal," ucapnya.
Sebab, semua kebutuhan pangan bergizi ini, lanjutnya, akan melibatkan petani dan peternak lokal Dompu. Program ini, juga tidak akan menerima pasokan dari kartel-kartel besar, sehingga mematikan usaha pertanian, peternakan dan perkebunan masyarakat kecil.
Baca juga: Program MBG sasar 69.000 siswa di Mataram
Selain persiapan pasokan, untuk mensiasati program ini, sebelum dapur umum terbangun, pihaknya sudah menunjuk beberapa katering yang mampu dan memenuhi syarat dari Badan Gizi Nasional (BGN).
"Meski menggunakan katering yang mampu, pasokan bahan panganya tetap, yakni memanfaatkan sumberdaya lokal," katanya.
Riyan kembali menegaskan, TNI dalam program ini tidak mengelola keuangan. Seluruh anggaran, akan di transfer ke lembaga yang ditunjuk, tanpa melalui TNI.
”Ini merupakan bagian tugas TNI yang di amanatkan undang-undang dalam mempertahankan Ketahanan Pangan Nasional,” pungkasnya.
Sebagai informasi, pemerintah secara resmi melaunching program makan bergizi gratis. Untuk tahap awal, sebanyak 190 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di 26 provinsi. TNI, menjadi pilar terdepan dalam program ini untuk perbaikan gizi anak sekolah dari Presiden Prabowo Subianto.
Baca juga: Pemerintah meluncurkan program MBG
Baca juga: Program MBG tahap pertama sasar 3 ribu perlajar di Lombok Tengah