Peritel beri diskon hingga 70 persen untuk sambut Lebaran

id appbi,lebaran 2025,ritel indonesia,efisiensi anggaran

Peritel beri diskon hingga 70 persen untuk sambut Lebaran

Arsip foto - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) bersama Menteri Perdagangan Budi Santoso (kedua kiri), dan Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah (kiri) mengamati salah satu gerai sebelum membuka program Belanja di Indonesia Aja (BINA) Diskon Lebaran 2025 di Jakarta, Jumat (14/3/2025). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/nym.

Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) menyatakan peritel yang memiliki toko di pusat belanja memberikan diskon hingga 70 persen pada pengunjung dalam rangka menyambut periode libur Lebaran 2025.

“Besarnya diskon adalah sampai dengan 70 persen. Program promosi belanja merupakan kerja sama atau kolaborasi antara peritel dan pusat perbelanjaan,” kata Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.

Menanggapi strategi yang dijalankan pusat belanja pada momen Lebaran kali ini, Alphonzus mengatakan strategi tersebut merupakan program rutin yang dijalankan oleh peritel dan pusat perbelanjaan.

Selain diskon belanja, ada banyak promo lain yang dapat dinikmati oleh masyarakat. Pusat perbelanjaan akan menyelenggarakan berbagai aktivitas, kegiatan dan acara yang bersifat hiburan, keagamaan dan kebudayaan yang terkait dengan Ramadhan serta Idul Fitri.

Terkait dengan kategori barang yang biasa dijadikan incaran masyarakat jelang Lebaran, masyarakat lebih gemar membeli busana, tas, sepatu, aksesori, perlengkapan atau peralatan rumah tangga dan kategori non-makanan atau minuman lainnya.

“Sedangkan pada saat dan liburan Idul Fitri nanti akan beralih ke kategori makanan dan minuman serta hiburan,” ujar dia.

Ia juga menyampaikan hingga saat ini rata-rata semua pusat perbelanjaan baik yang berlokasi di kota besar maupun yang berlokasi di luar kota besar mengalami peningkatan kunjungan dikarenakan pembangunan infrastruktur yang telah dibangun oleh pemerintah.

Terutama jalan tol sehingga terjadi pertukaran kunjungan di mana masyarakat kota besar melakukan mudik tapi sebaliknya juga masyarakat di luar kota besar berkunjung ke kota besar pada saat liburan Idul Fitri.

Sedangkan terkait dengan tren daya beli masyarakat, Alphonzus memperkirakan penjualan ritel pada Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini akan tetap tumbuh dibandingkan dengan tahun 2024 lalu namun tingkat pertumbuhannya tidak akan signifikan.

Baca juga: APPBI Bali tutup pesta belanja dengan transaksi Rp2,5 miliar

“Rata-rata tingkat pertumbuhannya hanya akan single digit saja atau kurang dari 10,” katanya.

Ia melanjutkan penjualan ritel pada saat Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini masih berada dalam tekanan akibat daya beli masyarakat yang masih belum pulih, khususnya untuk kelas menengah ke bawah.

Baca juga: Kemenparekraf mendukung "Klinking Fun" untuk kampanye BINA-GBBI

Kebijakan pemangkasan anggaran pemerintah juga turut memengaruhi kondisi usaha dan perekonomian dalam negeri yang pada akhirnya berdampak efek domino terhadap industri usaha ritel.

“Kebijakan pemangkasan anggaran yang dilakukan oleh pemerintah memang tidak berdampak langsung terhadap industri usaha ritel namun pada akhirnya akan tetap berdampak terhadap industri usaha ritel karena akan menjadi efek domino,” ucap Alphonzus.