“APPBI memprediksi hanya naik 10 persen dibandingkan 2023,” ujar Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja saat ditemui di sela-sela Rakernas APPBI 2024 yang digelar di Jakarta, Rabu.
Dirinya menilai, menjelang perayaan tahun baru masyarakat Tionghoa ini, terdapat beberapa hari libur lain atau long holiday yakni pada Kamis, 8 Februari 2024 perayaan Isra’ Mi’raj, Jumat, 9 Februari 2024 cuti bersama serta Sabtu, 10 Februari Tahun Baru Imlek disusul hari Minggu.
Sementara pada hari libur yang panjang ini, masyarakat kelas menengah ke atas biasanya bepergian ke luar negeri, sementara kelas menengah ke bawah akan berwisata ke daerah lain.
“Kalau ambil cuti yang kelas menengah atas, biasanya bepergian keluar negeri. Kalau yang kelas menengah ke bawah karena infrastruktur jalan tol di Indonesia sudah bagus apalagi di Jawa-Bali sudah begitu nyaman akan banyak yang jalan-jalan lagi,” ujarnya.
Baca juga: Ini hidangan spesial Imlek saat berkumpul keluarga
Baca juga: Menikmati kuliner saat Imlek di Twelve Chinese Dining
Baca juga: Ini hidangan spesial Imlek saat berkumpul keluarga
Baca juga: Menikmati kuliner saat Imlek di Twelve Chinese Dining
Lebih lanjut, pada momentum Ramadhan dan Idul Fitri dinilai akan meningkat 20-30 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Pihaknya pada 2024 ini pun menargetkan adanya peningkatan kunjungan sebesar 20-30 persen dari kunjungan pada tahun lalu.
Peningkatan ini diproyeksikan bakal terjadi, karena pada 2023 masyarakat antusias untuk bepergian sebagai imbas pandemi COVID-19 yang membatasi pergerakan.
“Pada 2024, wisata tidak akan seluas biasa seperti 2023. Akan mulai normal, tapi bukan turun ya, 2023 kan luar biasa fenomena wisata sehingga kami tidak harus berbagi lagi dengan wisata, jadi ada peningkatan,” paparnya.