Pembangunan Stasiun Jatake terintegrasi dengan pusat perbelanjaan

id Stasiun Jatake,KAI,Kereta Api,Pusat Perbelanjaan, Tanah Abang -Rangkasbitung,Volume pengguna Commuter Line,akses masyar

Pembangunan Stasiun Jatake terintegrasi dengan pusat perbelanjaan

Ilustrasi - Suasana sejumlah calon penumpang saat hendak memasuki kereta api. ANTARA/HO-Humas KAI.

Jakarta (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyatakan pembangunan Stasiun Jatake akan menjadi stasiun modern terintegrasi dengan pusat perbelanjaan, guna meningkatkan pelayanan transportasi publik yang nyaman dan efisien.

Vice President Public Relations KAI Anne Purba saat dikonfirmasi di Jakarta Jumat mengatakan, pihaknya berkomitmen dalam memperluas layanan guna menghadirkan infrastruktur transportasi publik yang terintegrasi dan modern.

"Salah satu wujud nyata dari komitmen tersebut adalah pembangunan Stasiun Jatake, sebuah proyek strategis hasil kolaborasi KAI dengan pihak swasta, dalam hal ini PT Bumi Serpong Damai Tbk (PT BSD)," kata Anne.

Dia menyampaikan, saat ini progres stasiun yang dibangun sejak Maret 2024 di Desa Jatake Kecamatan Pagedangan Kabupaten Tangerang Banten itu telah mencapai progres fisik 75,9 persen dan ditargetkan rampung pada Juli 2025.

Ia menuturkan, Stasiun Jatake bukan sekadar penambahan titik layanan di lintas Tanah Abang–Rangkasbitung, melainkan merupakan lompatan desain dan konsep pelayanan transportasi berbasis integrasi kawasan.

“Stasiun Jatake menjadi stasiun pertama hasil kolaborasi KAI dan swasta dengan konsep seamless connection ke area pusat perbelanjaan,” ujarnya.

Dalam skemanya, Stasiun Jatake akan langsung terhubung dengan pusat perbelanjaan, memberikan pengalaman baru bagi pengguna Commuter Line yang ingin menikmati akses mudah ke berbagai fasilitas publik dan komersial.

Konsep itu menghadirkan kemudahan mobilitas sekaligus mendukung pengembangan kawasan berbasis transit oriented development (TOD).

“Dari sisi KAI, keberadaan Stasiun Jatake memperluas jangkauan layanan dan memperkuat posisi perusahaan dalam memberikan transportasi yang adaptif terhadap dinamika urban modern,” jelas Anne.

Baca juga: KAI Group layani 115,39 juta pelanggan

Ia menambahkan, pembangunan stasiun itu menggunakan skema creative financing, tanpa ketergantungan pada anggaran negara (non-APBN), sebuah model kemitraan strategis yang sejalan dengan semangat efisiensi dan inovasi BUMN.

Menurutnya, manfaat dari kehadiran Stasiun Jatake tidak hanya dirasakan oleh KAI sebagai operator, namun juga oleh masyarakat luas.

Stasiun itu akan memudahkan akses masyarakat BSD dan sekitarnya menuju layanan milik KAI Group yaitu Commuter Line, mengurangi beban transportasi pribadi, serta menciptakan titik temu (meeting point) yang nyaman karena berada dalam kawasan pusat perbelanjaan.

Baca juga: KAI Commuter ingatkan bahaya menerobos perlintasan

“Kemudahan akses menjadi salah satu nilai lebih dari proyek ini dengan seamless connection ke mall, ketersediaan moda lanjutan yang terintegrasi, serta lokasi yang strategis di kawasan BSD, Stasiun Jatake kami rancang sebagai simpul transportasi urban yang efisien, nyaman, dan dapat diakses dengan mudah,” ungkap Anne.

Adapun dukungan terhadap pembangunan Stasiun Jatake turut hadir dari Kementerian Perhubungan melalui pemberian izin konsesi. Ini menegaskan sinergi kuat antara pemerintah, BUMN, dan swasta dalam menghadirkan layanan transportasi publik yang tangguh dan berkelanjutan.

Keberadaan Stasiun Jatake, lanjut Anne, menjawab kebutuhan nyata akan perluasan kapasitas layanan di lintas Tanah Abang - Rangkasbitung. Volume pengguna Commuter Line di jalur itu menunjukkan tren peningkatan yang konsisten dari tahun ke tahun.