Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Selatan mengarahkan sisa Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk diolah di Kelompok Tani Hutan Laskar Krukut Luhur (KTH Laskaru) di Jagakarsa.
"Sekolah yang sudah ada lokasi-lokasi dapurnya, kita kerja sama juga untuk sisa makanannya pun bisa diolah dan dibawa ke lokasi tersebut," kata Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Jakarta Selatan, Mohamad Amin saat ditemui di Jakarta, Kamis.
Amin mengatakan nantinya sisa makanan seperti buah dan sayur tersebut bisa diolah lalu digunakan untuk budidaya maggot. Pihaknya melalui satuan pelaksana (satpel) terbuka menerima jika ada sampah organik seperti sisa MBG dari sejumlah sekolah untuk bisa diolah.
Baca juga: Program MBG di Lombok Tengah sasar 222 sekolah
"Di Laskaru ini rencananya nanti pengelolaan besar dimana bisa menerima 2 ton sampah sehari," ujarnya.
Sudin LH Jakarta Selatan (Jaksel) memasifkan budidaya maggot bersama KTH Laskaru, Jagakarsa, untuk mengolah sampah rumah tangga di wilayah itu. Dalam sosialisasinya, maggot lebih menyukai sisa olahan dapur (SOD) yang organik seperti sayur dan buah-buahan.
Baca juga: MBG perlu dipandang sebagai investasi jangka panjang
Laskaru menerima sampah organik dari delapan kecamatan, yakni Kebayoran Baru, Mampang Prapatan, Cilandak, Jagakarsa, Pancoran, Pasar Minggu, Pesanggrahan dan Setiabudi.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI juga telah membentuk 71 lokasi budidaya maggot yang tersebar ke sejumlah wilayah. Lokasi-lokasi itu nantinya berfungsi sebagai pusat pembibitan "larva black soldier fly" (BSF) dan memasok bibit maggot ke unit-unit plasma di tingkat Rukun Warga (RW).