Lombok Tengah (ANTARA) - Para marshal GT World Challenge Asia yang akan berlangsung pada 9–11 Mei 2025 di Sirkuit Pertamina Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai dilatih untuk meningkatkan peran dan tugas mereka saat balapan digelar.
"Kami mulai melaksanakan pelatihan intensif bagi para marshal dengan fokus utama pada prosedur dasar balap dan penanganan lintasan," kata Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandi Satria di Lombok Tengah, Selasa.
Ia mengatakan materi yang diberikan mencakup prosedur free practice, kualifikasi, race, hingga simulasi prosedur start, serta pemahaman mendalam mengenai peran flag marshal, track marshal dan pit lane marshal.
"Pelatihan hari ini juga dilengkapi dengan pengenalan awal prosedur recovery sebagai bagian dari kesiapan marshal terhadap skenario darurat di lintasan," katanya.
Baca juga: Pembalap GT World Challenge Asia 2025 mulai berdatangan di Mandalika
Pelatihan dipandu oleh tim instruktur dari IMI Arief Budiarto dan Dani Sarwono, serta didampingi oleh SAMSENG, tim recovery profesional asal Malaysia yang terdiri dari Basir Mohamad, Muhammad Iqbal, Zaizul Jifri, dan Nazarul Hanafi.
Pelatihan lanjutan akan digelar besok, Rabu, 7 Mei 2025, dengan fokus pada prosedur medis, evakuasi, serta penggunaan peralatan berat seperti 4x4 Recovery, Truck Crane, Telescopic Handler, dan Towing.
"Langkah ini menegaskan komitmen MGPA untuk terus menjaga standar keselamatan dan kualitas ajang balap Internasional di Mandalika," katanya.
Baca juga: Bongkar muat logistik peserta GT World Challenge Asia 2025
Diharapkan, dengan adanya pelatihan ini, kualitas penyelenggaraan ajang balap Internasional di Mandalika semakin meningkat, yang pada akhirnya turut mendukung peningkatan kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara.
Baca juga: Tim GT World Challenge Asia siap berlaga di Sirkuit Mandalika Lombok
Hal ini sesuai dengan arahan dari induk holding MGPA yaitu INJOURNEY Holding, sebagai holding di bawah Kementrian BUMN di sektor pariwisata dan pendukungnya, yang terus memperkokoh perannya dalam mendorong pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia.
"Pertamina Mandalika bukan hanya milik MGPA, namun ini adalah milik Indonesia. Ini harus terus-menerus dibesarkan dengan baik, benar dan glorifikasi demi Indonesia," katanya.
Baca juga: FIA inspeksi di Sirkuit Mandalika Lombok jelang GT World Challenge Asia 2025
Baca juga: GT World Challenge Asia di Mandalika Lombok tarik investasi