Lombok Timur (ANTARA) - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menjelaskan, kebijakan pembatasan kuota pendaki ke Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Nusa Tenggara Barat (NTB), untuk menjaga kelestarian dan keseimbangan ekologis.
"Gunung Rinjani berperan penting sebagai kawasan ekonomi konservasi, untuk itu harus mengedepankan kelestarian dan keseimbangan ekologinya," katanya saat dikonfirmasi awak media, usai acara flag off Rinjani 100 Ultra," Minggu.
Baca juga: Menhut ingatkan pendaki Gunung Rinjani Lombok jaga keindahan alam
Dikatakannya, kebijakan ini bukan hanya berlaku untuk TNGR saja, tapi juga di Taman Nasional lainnya.
"Jadi tujuan utamanya itu mengedepankan keseimbangan ekologisnya, sehingga pembatasan harus dilakukan. Ini berlaku di seluruh Taman Nasional di Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Buat nyaman, Jalur pendakian menuju Gunung Rinjani Lombok diperbaiki
Politisi PSI ini menegaskan, pembatasan pengunjung bukan untuk menghalangi keinginan para wisatawan dan mengurangi rezeki para pelaku wisata di lingkar Rinjani.
"Kami batasi itu, untuk menjaga ekosistem dan ekologi yang ada, sehingga kecantikan alam Rinjani tetap terawat dan semakin cantik, sehingga semakin banyak yang berdatangan ke sini," tandasnya.
Sebelumnya, pada Selasa (8/4) lalu. Ratusan warga dan pelaku pariwisata lingkar Gunung Rinjani dari Kecamatan Bayan, Lombok Utara, menggelar demonstrasi di Kantor Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) di Kota Mataram. Mereka menuntut, agar kuota pendakian Gunung Rinjani ditambah.
Baca juga: SIER dan DLU dorong wisata non-pendakian serta sanitasi berkelanjutan di Rinjani
Baca juga: Sebanyak 52 pendaki di Gunung Rinjani masuk daftar hitam