Iran ingin perkuat hubungan dengan Qatar

id iran,qatar,pangkalan AS di qatar,amerika serikat,israel,gencatan senjata

Iran ingin perkuat hubungan dengan Qatar

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana (tengah) bersama Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar Hariyanto (kiri) menanggapi isu konflik antara Iran dan Israel usai melakukan kunjungan ke TMII, Jakarta, Selasa (24/6/2025). (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)

Tehran (ANTARA) - Iran telah memberitahu Qatar tentang niatnya untuk memperkuat hubungan bilateral setelah serangan Tehran terhadap pangkalan militer Amerika Serikat di wilayah Qatar, Kantor Berita Iran, Tasnim, pada Selasa.

Sebelumnya pada hari yang sama, Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Takht-Ravanchi, melakukan percakapan melalui telepon dengan Menteri Negara Qatar, Mohammed Al-Khulaifi. Dalam percakapan tersebut, pejabat Iran itu menyatakan keinginannya untuk mempererat hubungan antara kedua negara berdasarkan prinsip bertetangga dan kepentingan bersama.

Takht-Ravanchi juga menyampaikan terima kasih kepada Qatar atas bantuannya dalam mencegah eskalasi lebih lanjut di kawasan Timur Tengah, kata Tasnim.

Pada Senin (23/6), Iran meluncurkan serangan rudal ke Pangkalan Udara Al Udeid milik AS di Qatar sebagai respons terhadap serangan Amerika terhadap tiga fasilitas nuklir di Iran.

Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, namun puing-puing berjatuhan di sejumlah bangunan di wilayah permukiman dan menyebabkan kerusakan ringan.Qatar dan sejumlah negara Teluk lainnya mengutuk serangan terhadap wilayah Qatar, dan Doha mengancam akan membalas.

Ketegangan di Timur Tengah meningkat sejak 13 Juni, ketika Israel meluncurkan operasi skala besar terhadap Iran, dengan tuduhan Tehran menjalankan program nuklir militer secara rahasia.

Iran membalas dengan meluncurkan “Operation True Promise III” menargetkan instalasi militer di dalam wilayah Israel. Pada 22 Juni, Amerika Serikat menyerang tiga situs nuklir Iran di Natanz, Fordow, dan Isfahan, bergabung dengan kampanye militer Israel terhadap Iran.

Baca juga: Evacuation underway for Indonesians in Iran, some refuse to leave

Presiden AS Donald Trump menyatakan Tehran “harus setuju untuk mengakhiri perang ini” atau menghadapi konsekuensi yang jauh lebih serius. Trump, Senin malam (23/6) waktu setempat, menyampaikan bahwa Israel dan Iran telah sepakat untuk gencatan senjata yang akan resmi berlaku setelah 24 jam, mengakhiri perang yang telah berlangsung selama 12 hari.

Baca juga: President Prabowo closely following Iran-Israel war: deputy minister

Pada Selasa, Trump menuturkan bahwa gencatan senjata antara Iran dan Israel telah berlaku dan mendesak kedua pihak untuk tidak melakukan pelanggaran.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan mereka mendeteksi serangan rudal baru dari Iran setelah gencatan senjata diumumkan. Iran membantah tuduhan tersebut, menurut media pemerintah Iran.

Sumber: Sputnik-OANA


Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.