Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis ganda putri Indonesia, Siti Fadia Silva Ramadhanti, menargetkan pencapaian lebih baik pada Kejuaraan Dunia BWF 2025 di Paris, Prancis, 25–31 Agustus, yang akan menjadi penampilan terakhirnya bersama Lanny Tria Mayasari.
Fadia dan Lanny akan dipisah setelah turnamen ini. Fadia akan kembali berpasangan dengan Apriyani Rahayu, sedangkan Lanny akan berduet dengan Amallia Cahaya Pratiwi. Karena itu, Fadia berharap bisa menutup kebersamaannya dengan Lanny dengan prestasi manis.
“Pertandingan terakhir bareng Lanny, jadi kami ingin kasih yang terbaik dan menikmati setiap babak yang kami lakoni. Targetnya ambil medali, dan saya berharap bisa upgrade medali dari pencapaian sebelumnya,” ujar Fadia, dikutip dari keterangan resmi PBSI di Jakarta, Jumat.
Bagi Fadia, ini menjadi penampilan keempat di Kejuaraan Dunia dengan pasangan yang berbeda. Ia debut pada 2018 bersama Agatha Imanuela dan terhenti di babak pertama, lalu pada 2022 dengan Ribka Sugiarto hingga babak kedua. Puncaknya pada 2023 ketika bersama Apriyani Rahayu berhasil meraih medali perak.
“Persiapannya sudah cukup bagus setelah dari Jepang, recovery juga berjalan lancar, dan kondisi saya dalam keadaan prima,” kata dia.
Adapun bagi Lanny, turnamen ini menjadi Kejuaraan Dunia keduanya setelah pada edisi 2023 terhenti di babak kedua bersama Ribka Sugiarto.
Sementara itu, kontingen Indonesia dengan 12 wakil resmi bertolak ke Paris, Jumat pagi. Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Eng Hian, memastikan seluruh atlet dalam kondisi siap tempur.
Baca juga: Kenzie/Luna menjadi harapan terakhir Indonesia di Malaysia
“Anak-anak dalam keadaan baik dan dalam kondisi prima. Persiapan berjalan lancar, program latihan diikuti dengan baik, dan progresnya positif. Dengan kondisi ini, para atlet diharapkan siap menampilkan yang terbaik di lapangan,” tutur Eng Hian.
Eng Hian mengingatkan para pemain hanya memiliki waktu dua hari untuk beradaptasi dengan lapangan, perbedaan waktu, dan aklimatisasi di Paris.
“Setelah sampai di Paris, tentu ada penyesuaian lagi. Kami juga ditemani tim pendukung yang siap membantu bila ada kendala,” ujar dia.
Indonesia menargetkan satu gelar juara dari Kejuaraan Dunia 2025. Dari hasil undian, enam wakil langsung lolos ke babak kedua, yaitu tiga pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani, dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.
Baca juga: Indonesia meraih tiga gelar dari Sri Lanka Junior International Series
Dari sektor ganda putri, Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi serta Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti juga mendapat bye babak pertama. Satu wakil ganda campuran, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, langsung melaju ke babak kedua.
Sementara wakil lainnya harus berjuang sejak babak pertama. Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari akan menghadapi ganda Taiwan, Ming Che Lu/Hung En-Tzu. Di tunggal putra, Jonatan Christie bertemu Matthias Kicklitz (Jerman), Anthony Sinisuka Ginting menghadapi Toma Junior Popov (Prancis), sedangkan Alwi Farhan melawan Nguyen Hai Dang (Vietnam).
Dari tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung (unggulan ketujuh) berjumpa Petra Maiznerova (Republik Ceko) dan berpeluang bertemu juara bertahan An Se-young (Korea Selatan) di perempat final. Putri Kusuma Wardani menghadapi Lo Sin Yan Happy (Hong Kong) dengan potensi bertemu unggulan keenam asal Jepang, Tomoka Miyazaki, di babak 16 besar.
