Mataram (ANTARA) - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah menerbitkan sebanyak 7.686 jenis dokumen administrasi kependudukan (adminduk) bagi warga yang terdampak banjir pada 6 Juli 2025.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Mataram H Mansur di Mataram, Rabu, mengatakan sebanyak 7.686 dokumen adminduk yang diterbitkan itu merupakan angka kumulatif selama layanan jemput bola pada warga terdampak banjir.
"Dari 7.686 jenis dokumen adminduk yang diterbitkan paling banyak yang dicetak adalah kartu tanda penduduk (KTP) elektronik, yakni sebanyak 3.552 keping," katanya.
Baca juga: Dukcapil usulkan 20.000 keping blangko KTP untuk korban banjir di Mataram
Kemudian jenis layanan tertinggi selanjutnya, pencetakan kartu identitas anak (KIA) sebanyak 962 keping, perubahan kartu keluarga (KK) tercatat 906 layanan, dan akta kelahiran 809 layanan.
Selain itu, tercatat juga sebanyak 500 warga melakukan perekaman e-KTP, selanjutnya 423 penerbitan KK, sebanyak 305 penerbitan akta kematian, dan terdapat 229 penerbitan nomor induk kependudukan (NIK) Warga Negara Indonesia (WNI).
"Sebanyak 7.686 dokumen adminduk yang kami terbitkan itu dilaksanakan pada 25 kelurahan dari 50 kelurahan yang ada di Kota Mataram," katanya.
Baca juga: Dukcapil Mataram buka layanan adminduk bagi warga terdampak banjir
Ia mengatakan layanan dokumen adminduk tersebut dilaksanakan dengan sistem jemput bola atau keliling ke lokasi korban banjir guna mendekatkan dan memudahkan para korban banjir membuat dokumen adminduk baru.
"Banyak korban banjir yang kehilangan dokumen-dokumen kependudukan, sehingga harus segera dibuat baru," katanya.
Dalam pemberian layanan pembuatan dokumen kependudukan itu, Dinas Dukcapil Mataram menurunkan petugas dengan menggunakan satu unit mobil operasional keliling.
"Untuk sasaran kami menggunakan data dari Posko Bencana Kota Mataram, agar layanan bisa tepat sasaran," katanya.
Baca juga: Layanan adminduk di Mal Pelayanan Publik Mataram meningkat
