Mataram (ANTARA) - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat mengusulkan sekitar 20.000 keping blangko kartu tanda penduduk (KTP) elektronik untuk memberikan pelayanan kepada warga korban banjir.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Mataram H Mansur di Mataram, Selasa, mengatakan, sebanyak 20.000 keping blangko KTP elektronik tersebut diusulkan ke Kementerian Dalam Negeri RI.
"Dari 20.000 keping yang kami usulkan, sebanyak 8.000 keping sudah kami terima dan digunakan untuk layanan keliling warga terdampak banjir yang terjadi 6 Juli lalu," katanya.
Apabila sebanyak 8.000 blangko yang diberikan itu habis, pihaknya segera mengajukan penambahan stok lagi ke Kementerian Dalam Negeri.
Baca juga: Pemkot Mataram tetapkan status transisi darurat ke pemulihan pasca-banjir
Mansur yang didampingi Sekretaris Dinas Dukcapil Kota Mataram Lalu Ahmad Gunadi mengatakan, hari ini merupakan hari ketiga layanan jemput bola pembuatan dokumen administrasi kependudukan (adminduk) keliling bagi warga terdampak banjir.
"Pelayanan hari ini kami buka di Kelurahan Selagalas, Kecamatan Cakranegara yang sebelumnya di Kelurahan Mayure," katanya.
Layanan dokumen adminduk keliling yang buka Dukcapil pada wilayah terdampak banjir bertujuan mendekatkan dan memudahkan para korban banjir membuat adminduk baru.
"Banyak korban banjir yang kehilangan dokumen-dokumen kependudukan, sehingga harus segera dibuat baru," katanya.
Baca juga: Dukcapil Mataram buka layanan adminduk bagi warga terdampak banjir
Dikatakan, jenis layanan yang terbanyak dalam kegiatan itu adalah, pembuatan kartu tanda penduduk (KTP) elektronik, kartu keluarga (KK), akta kelahiran dan kartu identitas anak (KIA).
Antusias para korban banjir membuat dokumen kependudukan melalui layanan keliling cukup tinggi, dan semua jenis layanan diberikan secara gratis.
"Data pasti berapa yang sudah mendapatkan layanan, belum kami rekap karena semua masih berjalan dan jumlah di masing-masing titik berbeda," katanya.
Baca juga: Perbaikan jembatan rusak akibat banjir di Mataram siap ditender
Dalam pemberian layanan pembuatan dokumen kependudukan itu, Dinas Dukcapil Mataram menurunkan sekitar lima petugas dengan menggunakan satu unit mobil operasional keliling.
"Layanan adminduk keliling, akan kami buka sampai warga di semua kelurahan terdampak banjir habis terlayani," katanya.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram mencatat jumlah jiwa yang terdampak banjir 6 Juli 2025 itu sebanyak 8.536 kepala keluarga (KK) atau 33.290 jiwa, tersebar di enam kecamatan se-Kota Mataram. Enam orang luka-luka, satu meninggal, dan 740 jiwa mengungsi.
Baca juga: Sebanyak 30 unit huntara dibanbgun untuk korban banjir di Mataram
Baca juga: Mataram dapat bantuan ratusan alat kebersihan dari BNPB
Baca juga: Status tanggap darurat bencana banjir Mataram hingga 19 Juli 2025
