Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, segera menggelar apel kesiapsiagaan bencana sebagai langkah antisipasi dan mitigasi bencana selama musim hujan dan potensi cuaca ekstrem.
"Apel kesiapsiagaan bencana kami jadwalkan minggu depan atau awal November 2025," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Akhmad Muzaki di Mataram, Selasa.
Dia mengatakan hal tersebut setelah mengikuti rapat koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Dalam kegiatan di Ruang Kenari Kantor Wali Kota Mataram itu, dilakukan pemaparan prakiraan cuaca dalam beberapa bulan ke depan di daerah setempat.
Menurut BMKG, katanya, musim hujan dimulai pada November 2025, sedangkan puncaknya Januari 2026, sedangkan intensitas hujan melandai pada Februari hingga April 2026.
"Untuk saat ini, masih masuk musim peralihan dari musim panas ke hujan," katanya.
Baca juga: Posko siaga bencana tingkat lingkungan disiapkan di Mataram
Dengan kondisi itu, katanya, Kota Mataram kini berstatus siaga bencana hidrometeorologi, seperti banjir, gelombang pasang, angin puting beliung, pohon tumbang, dan longsor selama musim hujan.
Untuk memastikan kesiapsiagaan aparat dan logistik, katanya, dilakukan apel kesiapsiagaan bencana dengan mengerahkan semua organisasi perangkat daerah (OPD) se-Kota Mataram, komunitas peduli bencana, serta perwakilan masyarakat di daerah rawan bencana.
Ia meminta mulai sekarang masyarakat aktif membersihkan lingkungan sekitar agar ketika terjadi hujan, maka sungai dan drainase bisa berfungsi optimal.
"Kita harus belajar dari banjir yang terjadi 6 Juli 2025, karena itu semua harus siap siaga," katanya.
Selain menyiagakan personel, katanya, dalam apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi juga disiagakan berbagai peralatan operasional, termasuk kendaraan untuk memastikan kondisi peralatan operasional siap digunakan.
"Kesiapan menyeluruh, baik dari segi peralatan teknis maupun langkah edukasi masyarakat agar mereka lebih waspada dan mampu bertindak cepat dalam situasi darurat," katanya.
Baca juga: Mataram siap siaga potensi bencana di musim hujan
Ia mengatakan seluruh OPD terkait diminta memastikan kesiapan peralatan mitigasi dan meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak cuaca ekstrem.
Dalam kondisi cuaca yang tidak menentu, kata dia, semua harus mempersiapkan diri secara optimal guna meminimalkan dampak, baik kerugian materiil maupun non-materiil.
Melalui kesiapsiagaan yang matang, Pemerintah Kota Mataram berharap, masyarakat terlindungi dari risiko bencana hidrometeorologi sehingga tercipta lingkungan yang aman dan nyaman bagi seluruh warga kota.
Sebagai kota di wilayah hilir, kata dia, langkah antisipasi yang menyeluruh dan terpadu sebagai penting. Penanganan bencana harus dilakukan dalam satu komando yang solid untuk meminimalkan risiko dan dampak kerugian.
"Targetnya, apel kesiapsiagaan bisa memperkuat tekad bersama untuk melindungi lingkungan dan menanggulangi bencana dengan langkah-langkah tepat demi mengurangi dampak negatif bencana," katanya.
Baca juga: Warga Mataram diingatkan siaga bencana hidrometeorologi di musim hujan
Baca juga: Sebanyak 90 TRC siaga antisipasi bencana hidrometeorologi di Mataram
