Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), siapkan posko pendukung kesiapsiagaan bencana hingga tingkat lingkungan sebagai langkah antisipasi dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir, gelombang pasang, angin puting beliung, pohon tumbang, dan longsor selama musim hujan.
"Sementara untuk posko induk kesiapsiagaan bencana tetap berada di Kantor BPBD Kota Mataram Jalan Lingkar Selatan," kata Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Ahmad Muzaki di Mataram, Kamis.
Posko pendukung kesiapsiagaan bencana tersebut, lanjutnya, untuk memudahkan koordinasi, mengendalikan, memantau, dan mengevaluasi, pelaksanaan penanganan darurat bencana selama musim hujan.
Posko tersebut juga untuk mempercepat tanggapan terhadap bencana, mempermudah pelayanan, dan melindungi masyarakat, serta mengurangi dampak bencana.
Baca juga: Mataram Siaga! Status tanggap darurat banjir resmi diberlakukan
Selain di tingkat kecamatan, kelurahan, dan lingkungan, lanjut dia, posko pendukung kesiapsiagaan bencana juga minta dibentuk di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis.
"Seperti di Dinas Lingkungan Hidup, Dinas PUPR, Dinas Sosial, dan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman," katanya.
Menurutnya, dengan adanya posko pendukung kesiapsiagaan bencana, semua informasi potensi bencana bisa tersampaikan hingga ke masyarakat paling bawah, sehingga masyarakat bisa waspada terhadap kondisi perubahan cuaca dan potensi bencana yang disampaikan.
"Kalau saat ini berdasarkan informasi dari BMKG, cuaca sekarang masuk pada musim peralihan dari musim kering ke hujan dan puncaknya diprediksi bulan November-Desember 2025," katanya.
Baca juga: Dampak La Nina, Posko siaga bencana tingkat kelurahan di Mataram diaktifkan
Dengan kondisi itu, kata dia, status di Kota Mataram saat ini masih status siaga dan untuk perubahan status akan dilakukan ketika terjadi peningkatan terhadap eskalasi perubahan cuaca.
Sebelum menetapkan status, BPBD akan mengundang pihak dari BMKG untuk memaparkan kondisi iklim dan perubahan cuaca ke depan.
"Setelah itulah kami bisa melakukan rapat untuk menetapkan status daerah pada saat itu. Kemudian dilanjutkan dengan apel kesiapsiagaan, serta pengecekan peralatan, logistik, dan penguatan komunikasi," katanya.
Baca juga: BPBD Mataram menyiapkan posko pengamanan tahun baru 2024
Baca juga: Pemerintah Mataram bangun posko terpadu siaga bencana
