Jakarta (ANTARA) - Tim para bulu tangkis Indonesia membidik juara umum dalam ajang Polytron Indonesia Para Badminton International 2025 di GOR Indoor Manahan, Solo, pada 29 Oktober-2 November 2025.
Kejuaraan tingkat Grade 2 Level 1 itu diikuti 124 atlet dari 25 negara. Meskipun jumlah wakil Indonesia hanya 16 atlet, jauh lebih sedikit dibandingkan India yang mengirim 42 atlet, pelatih kepala Jarot Hernowo menegaskan kualitas menjadi modal utama tim Merah Putih untuk bersaing di rumah sendiri.
“Secara tim kami memasang target juara umum. Secara individu, karena ini ajang untuk masuk peringkat sepuluh besar dunia, targetnya adalah meraih poin tertinggi,” kata Jarot dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu.
Jarot menyebut kejuaraan ini menjadi hasil dari program pemusatan latihan selama satu tahun. Ajang ini sekaligus menjadi pemanasan penting sebelum ASEAN Para Games 2025 dan bagian dari upaya mengumpulkan poin menuju Paralimpiade Los Angeles 2028.
“Persaingan sangat ketat, tidak ada negara yang benar-benar mendominasi. Setiap nomor punya unggulan dari negara berbeda, mulai dari tunggal putri SL3, tunggal putra SL3, hingga kategori kursi roda,” ujarnya menambahkan.
Baca juga: Ganda putra Sabar/Reza amankan tiket 16 besar Hylo Open 2025
Sementara itu Wakil Sekretaris Jenderal NPC Indonesia Rima Ferdianto menegaskan, kejuaraan di Solo ini memiliki arti strategis untuk menjaga tradisi juara sekaligus mengamankan posisi dalam perburuan tiket Paralimpiade.
“Semua pemain yang bisa finis di posisi satu, dua, atau tiga akan memperoleh poin tinggi yang sangat berharga untuk kualifikasi Paralimpiade Los Angeles 2028,” kata Rima.
Ia mengatakan menjadi tuan rumah memberi keuntungan tersendiri bagi para atlet Indonesia.
Baca juga: Ganda putra Fajar/Fikri harus puas jadi "runner-up" French Open 2025
"Ketika menjadi tuan rumah, kita bisa tampil dengan kekuatan penuh dan kita juga sudah terbiasa dengan cuaca serta kondisi lapangan yang sudah kita benahi," kata Rima.
Polytron Indonesia Para Badminton International 2025 menjadi salah satu turnamen penting dalam kalender BWF Para Badminton World Circuit. Selain Indonesia dan India, negara lain seperti Thailand (11 atlet) serta Prancis (10 atlet) juga hadir dengan kekuatan terbaik.
